Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duo Indofood Catat Kinerja Moncer, Analis Rekomendasi Beli ICBP dan INDF

Margin laba bersih ICBP pada 2020 melesat menjadi 14,1 persen dari sebelumnya 11,9 persen. Begitu pula laba inti naik 12,79 persen menjadi Rp5,82 triliun dari sebelumnya Rp5,16 triliun. INDF membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen secara tahunan.
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk dua saham emiten Grup Salim yaitu saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin mengapresiasi kedua emiten tersebut mampu membukukan kinerja mengesankan sepanjang 2020 walau terjadi pandemi yang menekan daya beli masyarakat.

“Kami menilai kekuatan pendapatan dan laba ICBP pada 2020 juga didukung oleh kontribusi Pinehill Company Limited yang baru saja diakuisisi,” tulis Mimi dalam catatan, Selasa (23/3/2021).

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020 yang dipublikasikan lewat harian Bisnis Indonesia, emiten dengan kode saham ICBP ini membukukan kenaikan laba sebesar 30,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6,58 triliun.

Dorongan laba itu seiring dengan moncernya penjualan emiten Grup Salim ini. Penjualan bersih ICBP pada 2020 tercatat senilai Rp46,64 triliun atau naik 10,27 persen yoy dari tahun sebelumnya Rp5,03 triliun.

Sementara itu, margin laba bersih ICBP pada 2020 melesat menjadi 14,1 persen dari sebelumnya 11,9 persen. Begitu pula laba inti naik 12,79 persen menjadi Rp5,82 triliun dari sebelumnya Rp5,16 triliun.

Mimi menyebut laba bersih dan pendapatan ICBP tersebut berada di atas perkiraan atau merealisasikan 119,5 persen dari konsensus.

“Kami yakin masih ada ruang untuk performa lebih baik di 2021 [untuk ICBP] didukung oleh pemulihan ekonomi bertahap dan peluang kontribusi Pinehill,” tulis Mimi.

Sementara untuk induk usaha, Indofood Sukses Makmur juga membukukan kinerja moncer didukung oleh pertumbuhan positif di seluruh segmen usaha.

Mimi mencatat produk konsumer bermerek (Consumer Branded Product/CBP) milik INDF membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen secara tahunan. Sedangkan penjualan dari Bogasari, produk pertanian, dan distribusi hanya tumbuh masing-masih 1, persen, 7 persen, dan 10 persen.

“Kami tetap mempertahankan pandangan positif untuk INDF karena kami perkirakan aktivitas ekonomi akan kembali perlahan yang berarti juga peningkatan daya beli,” tulis Mimi.

Selain kontribusi dari ICBP yang kini mendapat dorongan dari Pinehill, Mimi menyebut kenaikan harga minyak kelapa sawit juga membawa berkah bagi kinerja INDF tahun ini.

Mimi merekomendasikan beli untuk saham ICBP dengan target harga Rp12.500 per saham sedangkan INDF direkomendasikan beli dengan target harga Rp8.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper