Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Boy Thohir-Edwin Soeryadjaya (MDKA) Tawarkan Obligasi Rp1,5 Triliun, Simak Kuponnya!

MDKA bakal menerbitkan obligasi berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun dalam dua seri.
Presdir PT Merdeka Copper Gold Tbk, Tri Boewono (ketiga kanan) berbincang dengan Preskom Edwin Soeryadjaya (ketiga kiri), Wakil Presdir Richard Bruce Ness (dari kiri), Komisaris Independen Mahendra Siregar, Komisaris Heri Sunaryadi dan Direktur Independen Chrisanthus Supriyo di sela-sela RUPSLB, di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presdir PT Merdeka Copper Gold Tbk, Tri Boewono (ketiga kanan) berbincang dengan Preskom Edwin Soeryadjaya (ketiga kiri), Wakil Presdir Richard Bruce Ness (dari kiri), Komisaris Independen Mahendra Siregar, Komisaris Heri Sunaryadi dan Direktur Independen Chrisanthus Supriyo di sela-sela RUPSLB, di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Merdeka Copper Gold Tbk., bakal menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun.

Berdasarkan prospektus perseroan, emiten berkode saham MDKA itu bakal menerbitkan obligasi berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun dalam dua seri.

Seri A memiliki jumlah pokok obligasi Rp559 miliar dengan kupon 7,5 persen dan tenor 367 hari setelah obligasi diterbitkan.

Sementara itu, seri B memiliki jumlah pokok Rp940,4 miliar dengan kupon 9,85 persen dan tenor 3 tahun sejak tanggal emisi. Obligasi itu diterbitkan tanpa jaminan khusus.

Adapun, obligasi tersebut termasuk ke dalam program penawaran umum berkelanjutan (PUB) II Merdeka Copper Gold dengan target dana dihimpun mencapai Rp3 triliun.

Manajemen Merdeka Copper Gold menjelaskan bahwa dana segar hasil emisi obligasi itu akan digunakan untuk melunasi sebagian utang dan modal kerja anak usaha.

Lebih rinci, sekitar 23 persen dana hasil emisi digunakan membayar seluruh jumlah pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas bergulir mata uang tunggal US$25 juta tanggal 23 Desember 2020.

Sekitar 11 persen untuk modal kerja entitas usaha PT Bumi Suksesindo (BSI) untuk mendanai proyek Tembaga Tujuh Bukit dalam rangka menyusun pra studi kelayakan.

Sementara itu, sisanya 66 persen akan digunakan modal kerja anak usaha, termasuk PT BSI, PT Batutua Tembaga Raya (BTR), dan PT Batutua Kharisma Permai.

Obligasi ini mendapatkan peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai penjamin pelaksana dan penjamin emisi adalah PT Indopremier Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. akan bertindak sebagai wali amanat.

Di sisi lain, obligasi ini direncanakan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 29 Maret 2021, dengan masa penawaran umum pada 23 dan 24 Maret 2021.

Per Februari 2021, pemegang saham MDKA terdiri dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) 19,134 persen, PT Mitra Daya Mustika 13,466 persen, Garibaldi 'Boy' Thohir 8,204 persen, PT Suwarta Arta Mandiri 6,333 persen, dan masyarakat 52,856 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper