Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah dari rekor tertingginya pada Kamis (18/3/2021), di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve membiarkan inflasi terus meningkat.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,46 persen, sedangkan indeks S&P 500 merosot 1,48 persen dan Nasdaq Composite anjlok 3,02 persen.
Sektor energi merosot karena minyak mentah Brent anjlok nyaris 7 persen karena beberapa negara Eropa berjuang melawan gelombang ketiga pandemi virus corona dan lambatnya program vaksinasi. Pembatasan baru di Benua Biru dikhawatirkan akan menghambat permintaan.
Sementara itu, obligasi pemerintah AS atau US Treasury bertenor 10 tahun naik 0,06 basis poin ke 1,712 persen dan mengurangi minat terhadap saham teknologi yang memiliki valuasi tinggi.
Saham Apple Inc melemah 3 persen. Sementara tu, saham Integrated Media Technology anjlok 22,5 persen.
"Kami melihat pola di mana lonjakan US Treasury 10 tahun secara signifikan mengingatkan investor bahwa saham teknologi mereka diperdagangkan jauh di atas rata-rata," kata direktur penelitian FBB Capital Partners Mike Bailey, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga
Kesediaan bank sentral AS Federal Reserve untuk terus memberikan dukungan terhadap perekonomian dan bakal membiarkan inflasi menguat telah memicu ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.