Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan akan terjadi perubahan perilaku trading atas penutupan kode broker dan tipe investor pada Juli 2021, tetapi tidak akan berlangsung lama.
Direktur Perdagangan dan Pegaturan Anggota BEI Laksono Widodo mengungkapkan kebijakan penutupan kode broker dan tipe investor saat real time diperkirakan akan terjadi layaknya perubahan kebijakan lainnya.
"Jadi mungkin perubahan trading behaviour ini akan terjadi. Pertama ini kayak sticker shock gitu ya," kata Laksono pada siaran BEI, dikutip Kamis (18/3/2021).
Dia mencontohkan seperti pengalaman Jasa Marga ketika menaikkan tarif tol, yang pada bulan awal penyesuaian tarif biasanya akan mengalami penurunan traffic atau pelanggan. Namun karena kebutuhan, traffic ini akan kembali lagi.
Hal ini seperti ini yang menurut Laksono yang juga terjadi pada penutupan kode saham dan tipe investor ini. Sehingga dalam jangka panjang tidak akan memiliki dampak signifikan.
Langkah ini diperkirakan justru akan menguntungkan para investor dan pada dasarnya akan menaikkan likuiditas di BEI ungkap Laksono.
Baca Juga
"Jadi saya rasa ini adalah perubahan trading behaviour yang memang cukup drastis, tapi kita juga make sure bahwa ini adalah best practice yang sudah dilakukan di negara-negara lain," ungkap Laksono.
Agar masa adaptasi berlangsung cepat saat mulai berlakunya kebijakan, Laksono pun mengungkapkan komunikasi dan edukasi mengenai penutupan kode broker dan tipe investor pun mulai dilakukan dari saat ini. BEI pun telah mengumumkan hal tersebut dari Februari lalu.