Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah Tipis ke Rp14.424, Rupiah Menguat di Pasar Spot

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.424 per dolar AS, melemah 6 poin atau 0,04 persen dari posisi Senin (15/3/2021) Rp14.418 per dolar AS.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.424 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (16/3/2021).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.424 per dolar AS, melemah 6 poin atau 0,04 persen dari posisi Senin (15/3/2021) Rp14.418 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau naik 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.419 per dolar AS pada pukul 10.20 WIB.

Di sisi lain, indeks dolar AS terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,0090 poin atau 0,01 persen ke level 91,8420 pada pukul 10.22 WIB.

Pada perdagangan Senin (15/3/2021), nilai tukar rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp14.405 per dolar AS. Sementara Indeks dolar AS naik 0,18 persen menjadi 91,847.

FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy menyampaikan nilai tukar rupiah tidak akan berubah banyak pada Selasa, setelah kemarin cenderung tertekan oleh dolar AS bersama mayoritas mata uang lainnya.

"Rupiah kemungkinan akan bergerak sideways di kisaran Rp14.350 hingga Rp14.450 per dolar AS," paparnya.

Pelaku pasar juga akan menanti keputusan suku bunga acuan dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini. Pada pertemuan tersebut, The Fed diprediksi akan menahan suku bunga acuan.

Deddy mengatakan pergerakan nilai rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh tingkat permintaan korporasi terhadap dolar AS. Hal ini umumnya terjadi jelang penutupan kuartal I tiap tahun.

Ia melanjutkan, rilis data neraca perdagangan Indonesia pada hari ini sebenarnya memberikan sentimen positif untuk penguatan rupiah. Namun, hal ini terlihat belum dapat memberikan support untuk pergerakan rupiah di tengah kepungan pelemahan mata uang regional terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper