Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks IDX BUMN 20 Belum Bertenaga

Indeks yang berisi 20 saham emiten pelat merah ini naik 0,82 persen menjadi 395,32 sejak awal tahun (year-to-date) hingga 15 Maret 2021.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja indeks saham IDX BUMN20 terpantau masih jauh untuk dapat menyusul penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun.

Berdasarkan data Bloomberg per 15 Maret 2021, indeks yang berisi 20 saham emiten pelat merah ini naik 0,82 persen menjadi 395,32 sejak awal tahun (year-to-date). Posisi itu berada di bawah atau underperform dari kinerja IHSG yang terapresiasi 5,77 persen ytd.

Indeks saham BUMN ini sempat menyentuh level tertingginya pada 20 Januari 2021 ke level 442,88 kala itu terdorong kenaikan harga saham emiten farmasi dan BUMN Karya. Namun, sejak itu pelemahan terus terjadi hingga sempat menyentuh titik terendah pada 29 Januari 2021 di level 370,27.

Adapun, saham emiten pelat merah di sektor komoditas dan perbankan terpantau mengalami kenaikan harga paling tinggi pada periode tahun berjalan.

Saham PT Timah Tbk. (TINS) memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 27,95 persen menjadi Rp1.900 diikuti saham PT Aneka Tambang Tbk. yang naik 20,93 persen menjadi Rp2.340.

Berikutnya saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tumbuh 14,20 persen menjadi Rp1.970 dan saham PT Elnusa Tbk. (ELSA) tumbuh 12,50 persen menjadi Rp396.

Di sisi lain, saham emiten BUMN di bidang farmasi dan konstruksi mengalami pelemahan harga paling dalam.

Saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) jatuh paling dalam dengan penurunan 24,71 persen menjadi Rp3.200. Sedikit lebih baik, saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) turun 21,88 persen menjadi Rp200.

Begitu pula saham PT PP (Persero) Tbk. turun harga sebesar 16,62 persen menjadi Rp1.555 dan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. terdepresiasi 15,62 persen menjadi Rp1.675.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper