Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (12/3/2021) dengan penguatan 0,14 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.385 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,331 poin atau 0,36 persen ke level 91,75.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.371 per dolar AS, menguat 50 poin atau 0,34 persen dari posisi Rabu (10/3/2021) Rp14.421 per dolar AS.
FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy mengatakan, nilai rupiah pada hari ini sempat terkoreksi seiring dengan pergerakan mata uang utama dan regional yang juga terkoreksi terhadap dolar AS.
“Hal ini sejalan dengan perkiraan data ekonomi AS yang diperkirakan akan lebih baik dari sebelumnya,” katanya saat dihubungi pada Jumat (12/3/2021).
Meski demikian, setelah koreksi sesaat tersebut, nilai tukar rupiah berhasil berbalik ke zona hijau. Menurut Deddy, hal ini ditopang oleh penguatan yang juga terjadi pada pasar saham domestik.
Baca Juga
Ia memaparkan, capital inflow yang turut andil dalam penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mendekati level 1,5 persen ikut mendorong reli positif nilai rupiah pada sesi perdagangan siang.
Deddy memprediksi, nilai tukar rupiah tidak akan berubah banyak pada pekan depan. Salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah minggu depan adalah kebutuhan pasar terhadap dolar AS yang masih tinggi menjelang akhir kuartal I/2021.
Pelaku pasar juga akan menanti keputusan suku bunga acuan dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Pada pertemuan tersebut, The Fed diprediksi akan menahan suku bunga acuan
“Mereka juga akan menanti komentar Gubernur The Fed yang pastinya akan mempengaruhi pergerakan pasar,” jelasnya.