Bisnis.com, JAKARTA -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal dirundung banyak sentimen negatif pada perdagangan akhir pekan. IHSG disebut menguji level support 6.200.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan pernyataan Ketua The Federal Reserve membuat pelaku pasar kecewa. Komentar Powell yang menyebut inflasi akan meningkat seiring perbaikan ekonomi mendorong imbal hasil obligasi Amerika Serikat ke level 1,55 persen, tertinggi dalam 52 pekan terakhir.
Hal itu,lanjut Edwin berimbas ke pasar saham yang mana Wall Street turut anjlok. Indeks S&P 500 turun 1,3 persen, begitu juga dengan Dow Jones Industrial Average, melemah 1,73 persen. Tidak hanya itu, harga komoditas seperti nikel, timah, dan emas kompak melorot.
“[Kinerja Wall Street dan harga komoditas] Berpotensi mendorong IHSG turun menguji level support 6200 dalam perdagangan Jumat ini,” tulis Edwin dalam laporan riset harian, Jumat (5/3/2021).
Senada, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher memproyeksikan indeks komposit bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, indikator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan akan berlanjut.
"Dari dalam negeri masih minim sentimen ekonomi, Dari global masih ada kecemasan kenaikan yield obligasi serta investor akan mencermati data pengangguran dan nonfarm payroll," ujarnya dalam riset harian, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga
Sebelumnya, indeks komposit menutup perdagangan Kamis (4/3/2021) di zona merah, berbalik melemah daripada perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.290,79 melemah 1,35 persen atau 85,95 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.270,108 hingga 6.369,411.
Investor asing tercatat membukukan transaksi jual bersih hingga Rp17,7 miliar dengan sasaran aksi jual tertuju pada BBCA mencapai Rp216,2 miliar, ASII hingga Rp62,4 miliar, dan INCO hingga Rp52,1 miliar.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 154 saham berhasil menguat, 314 saham terkoreksi, sedangkan 162 saham lainnya terpantau stagnan.
Artha Sekuritas memproyeksikan indeks melemah dengan level resistance 2 di angka 6408 dan resistance 1 di level 6349. Sementara, posisi support 1 di angka 6250 dan support 2 pada 6210.