Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) telah merancang strategi untuk mendorong laju bisnis perseroan. Salah satunya adalah terus melakukan ekspansi jumlah menara pada tahun ini.
Hingga 30 September 2020, TOWR telah mengakumulasi sejumlah 38.615 penyewa yang menggunakan 21.373 menara. Perseroan juga telah memiliki 39.771 km koneksi fiber optik.
Tak hanya bertumpu pada ekspansi organik, Wakil Direktur Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan perseroan juga menjajaki peluang akuisisi menara telekomunikasi. TOWR siap mengikuti lelang untuk akuisisi sebagian menara PT Indosat Tbk. (ISAT).
"Kami ingin menumbuhkan ekspansi organik maupun anorganik. Saya kira kami akan berusaha membidiknya karena leverage dari akusisi menari cukup menjanjikan," kata Adam dalam Gtoup Meeting MNC Group Investor Forum 2021, Rabu (3/3/2020).
Sebagai informasi, ISAT berencana menjual 4.000 menara pada tahun ini. Adapun, TOWR punya rekam jejak aksi akuisisi yang cukup panjang. Pada 2019, sebanyak 1.000 menara milik ISAT berpindah tangan kepada TOWR lewat transaksi senilai Rp1,95 triliun.
Pada tahun lalu, TOWR melalui Protelindo memborong 1.646 menara telekomunikasi dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) senilai Rp2,21 triliun.
Tak hanya gemar mencaplok menara, ekspansi anorganik juga dilakukan TOWR dengan mengakuisisi 100 persen saham PT Komet Infra Nusantara (KIN) dari PT Nusantara infrastructure Tbk. (META). Transaksi senilai Rp1,4 triliun itu terjadi pada 2018.
Adapun tahun ini, TOWR mematok anggaran belanja modal Rp3,25 triliun dan membidik pertumbuhan pendapatan organik pada kisaran 8 persen. Kendati demikian saat ini TOWR belum menjabarkan kinerja hingga akhir tahun lantaran laporan keuangan masih dalam proses audit.
"Hingga kuartal IV kita masih ada dalam tahun pandemi. Kami tetap bekerja keras, dan melihat adanya pertumbuhan," katanya.