Bisnis.com, JAKARTA - Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (2/3/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp49,73 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini merupakan yang terendah sepanjang penyelenggaraan lelang SUN pada 2021. Pada lelang sebelumnya, pemerintah menghimpun penwaran sebanyak Rp60,84 triliun.
Terkait hal tersebut, Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) Deni Ridwan mengatakan, hasil penawaran yang masuk pada lelang hari ini lebih tinggi dari target yang disampaikan pemerintah pada pengumuman rencana lelang.
Meski demikian, jumlah penawaran masih lebih rendah apabila dibandingkan lelang sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari kondisi pasar SBN yang dipengaruhi volatilitas pergerakan US Treasury.
Pada lelang hari ini yield US Treasury tenor 10 tahun tercatat sebesar 1,41 persen, meningkat dari lelang sebelumnya di level 1,24 persen, setelah sempat menyentuh level tertinggi sebesar 1,60 persen pada hari Kamis, 25 Februari 2021.
Dari hasil lelang hari ini, Deni mengatakan bid to cover ratio adalah sebesar 2,9 kali. Angka tersebut lebih besar dari bid to cover ratio pada lelang sebelumnya.
Baca Juga
“Fokus investor pada lelang kali ini adalah dua SUN seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun. Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 56 persen dari total, dimana tenor 10 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp15,2 triliun,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (2/3/2021).
Deni menambahkan, investor domestik mendominasi permintaan lelang hari ini, sedangkan partisipasi investor asing sebesar 11,1 persen dari total bids. Minat investor asing sebagian besar berada pada tenor 10 dan 15 tahun.
Ia melanjutkan, yield SUN yang dimenangkan pada lelang hari ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan yield pada penutupan pasar SUN di akhir minggu lalu. Terdapat penurunan sebesar 5 basis pin yield SUN untuk tenor 10 tahun.
“Hal ini menunjukkan adanya arah perbaikan di tengah kondisi pasar SBN yang sedang fluktuatif pada beberapa hari terakhir,” katanya.
Dengan mempertimbangkan imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp17,00 triliun.
Deni menambahkan, pemerintah akan melaksanakan lelang SUN tambahan (Green Shoe Option/GSO) pada tanggal 3 Maret 2021. Lelang GSO memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan seri Obligasi Negara dan Weighted Average Yield yang sama dengan lelang hari ini.