Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Maret 2021 diprediksi akan kembali menguat, ditopang sejumlah sentimen positif antara lain rilis kinerja keuangan emiten.
Pada perdagangan terakhir di Februari 2021, IHSG turun 0,76 persen ke level 6.241,79. Secara bulanan, level IHSG menguat 6,47 persen dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2021.
Berdasarkan data RTI, total perdagangan saham selama Februari 2021 mencapai 364,7 miliar lembar. Adapun nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp308 triliun. Investor asing mencetak net sell di seluruh pasar sebanyak Rp369 miliar.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan secara teknikal indeks dalam posisi yang baik karena dapat mempertahankan posisi di atas 6.200. Dia menambahkan, sejauh ini trend sideways telah terbentuk pada support 6.152 dan resistance 6.315. Pada Maret 2021, dia memperkirakan indeks bergerak di rentang 6.152 hingga 6.440.
“Memasuki akhir kuartal I/2021, IHSG masih menguat dengan salah satu sentimennya adalah window dressing dan pembagian dividen,” ujar William kepada Bisnis, Jumat (28/2/2021).
Senada, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan meski indeks komposit ditutup di zona merah pada perdagangan harian Jumat (26/2/2021), indeks tetap mengalami penguatan secara bulanan.
Baca Juga
"Ini artinya pelaku pasar sebetulnya optimis dengan harapan perbaikan kinerja ekonomi kita. Namun, kalau melihat memang ada resistance kuat di level 6300, banyak investor yang melakukan profit taking ketika indeks mencapai level ini," katanya.
Menurutnya, ke depan, investor akan mencermati data makro pada Februari 2021 dan juga laporan keuangan emiten yang sudah mulai terbit. Selain itu, investor juga akan terus memperhatikan perkembangan dari vaksinasi nasional oleh pemerintah. "Saya cukup optimistis hingga akhir tahun, IHSG masih bisa menuju 6600," tambahnya.