Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Genjot Capex hingga Rp12 Triliun, Paling Besar UNTR

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan alokasi belanja modal Grup Astra mencapai Rp11 triliun-Rp12 triliun pada 2021.
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten induk grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) mengalokasikan belanja modal hingga Rp12 triliun pada 2021. Perusahaan pun berupaya agar seluruh lini bisnisnya dapat pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) grup Astra mencapai Rp8,3 triliun pada 2020. Pihaknya pun menargetkan peningkatan belanja modal pada 2021 ini.

"Realisasi capex 2020 Astra sekitar Rp8,3 triliun, untuk tahun 2021 diperkirakan akan naik sekitar 50 persen di kisaran Rp11 triliun-Rp12 triliun," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (26/2/2021).

Emiten bersandi ASII ini masih akan menerapkan belanja modal dengan pembagian yang relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari total belanja hingga Rp12 triliun, belanja terbesar akan berasal dari grup alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, sekitar 40 persen-45 persen total belanja modal di bawah PT United Tractors Tbk. (UNTR)

Sementara itu, belanja modal sisanya diserap oleh divisi otomotif, infrastruktur, logistik, dan lini bisnis lainnya.

Tira menjelaskan belanja modal ini menjadi bagian dari upaya memulihkan kinerja ASII yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, upaya memulihkan kinerja pun ada faktor-faktor yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak.

"Faktor di luar kendali kami misalkan ketidakpastian terkait pandemi. Dampak pandemi masih akan bersama kita untuk sekian waktu ke depan meskipun program vaksinasi mulai berjalan di berbagai negara, termasuk indonesia," paparnya.

Dia menyebut berbagai langkah yang dapat dikelola dan dikendalikan tentunya terus berupaya yang terbaik. Disiplin keuangan dilakukan, termasuk berinovasi dan kreatif dalam penawaran produk dan jasa ke pelanggan.

Astra pun berkomitmen terus melakukan perbaikan dalam menjalankan operasional bisnis akan terus dilakukan baik ada pandemi ataupun tidak ada pandemi, sehingga kinerjanya dapat segera pulih.

"Harapan kami proses pemulihan ekonomi akibat pandemi ini akan terus berlanjut, kepercayaan masyarakat untuk mulai belanja meningkat, daya beli membaik, sehingga harapannya hal ini akan berdampak positif ke dunia usaha. Termasuk untuk bisnis-bisnis Astra," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten bersandi ASII ini mencatatkan pendapatan bersih yang anjlok 26,2 persen menjadi sebesar Rp175,046 triliun lebih rendah dari pendapatan pada 2019 yang sebesar Rp237,166 triliun.

Perseroan pun mendapatkan keuntungan penjualan investasi pada PT Bank Permata Tbk. sebesar Rp5,88 triliun yang menjadi faktor penambah pendapatan. Sementara penghasilan dari ventura bersama dan entitas asosiasi pun turut menurun.

Dengan demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 25,53 persen menjadi Rp 18,57 triliun dari tahun 2019 yang dapat mencatatkan laba bersih Rp21,7 triliun.

Pada akhir pekan ini, harga saham ASII turun 3,14 persen ke level Rp5.400. Sementara itu, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp218,61 triliun dengan valuasi PER 13,52 kali.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper