Bisnis.com, JAKARTA - PT Indo Tambangraya Megah Tbk. optimistis pasar ekspor akan lebih baik daripada tahun lalu sejalan dengan program vaksinasi Covid-19 di banyak negara yang akan mendorong roda ekonomi dunia berputar kembali.
Direktur Hubungan Investor Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali mengatakan bahwa permintaan terutama dari China diperkirakan tumbuh signifikan, karena negara itu mengalami kekurangan pasokan batu bara sebagai akibat kebijakan politik larangan impor batu bara dari Australia.
Yulius mengungkapkan kenaikan harga batu bara dalam beberapa bulan terakhir pun telah mencerminkan permintaan yang meningkat akibat faktor tersebut.
“Kami memperkirakan pasar ekspor akan lebih baik daripada tahun lalu [...] Kami pun berharap tren positif harga ini akan berlanjut hingga akhir tahun, tetapi tentu saja kami tidak dapat memastikannya,” ujar Yulius kepada Bisnis, Jumat (26/2/2021).
Oleh karena itu, emiten berkode saham ITMG itu menargetkan volume penjualan 2021 sebesar 20,7 juta hingga 22,9 juta ton, cenderung lebih tinggi daripada perolehan penjualan 2020 sebesar 21,2 juta ton. China, Jepang, dan pasar domestik masih menjadi pembeli terbesar bagi perseroan pada tahun lalu.
Perseroan mengaku akan terus melakukan ekspansi ke pasar negara berkembang khususnya di Asean dan Asia-Pasifik yang menjadi mesin pertumbuhan permintaan batu bara, sambil menjaga pasar perseroan yang sudah mapan seperti China, Jepang, dan India.
Baca Juga
Selain itu, ITMG juga akan juga meningkatkan aktivitas perdagangan batu bara pihak ketiga untuk menangkap pasar yang tengah bertumbuh dan menangkap marjin yang lebih tinggi. Dengan demikian, perseroan dapat memperbaiki kinerja yang melemah pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan 2020, ITMG hanya mengantongi pendapatan sebesar US$1,18 miliar, turun 30,9 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$1,71 miliar.
Sejalan dengan itu, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk menyusut 74,6 persen secara year on year menjadi US$33,28 juta pada 2020.
Di sisi lain, dari sisi produksi perseroan menargetkan sebesar 17,7 juta hingga 19,9 juta ton, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi 2020 sebesar 18,4 juta ton.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Jumat (26/2/2021) saham ITMG naik 0,83 persen ke posisi Rp12.200 per saham. Kapitalisasi pasar ITMG mencapai Rp13,79 triliun. Sepanjang tahun berjalan 2021, saham ITMG terkoreksi 10,62 persen.