Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terhantam Pandemi, Garuda (GIAA) Gandeng Kementerian BUMN Lakukan Efisiensi

Dari berbagai efisiensi yang dilakukan, GIAA dapat menghemat hingga US$15 juta per bulan atau dalam setahun dapat menghemat US$180 juta.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Kementerian BUMN meminta agar manajemen Garuda Indonesia secepatnya membenahi pola penyewaan atau leasing pesawatnya sehingga tidak menjadi beban bagi perseroan./ Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Kementerian BUMN meminta agar manajemen Garuda Indonesia secepatnya membenahi pola penyewaan atau leasing pesawatnya sehingga tidak menjadi beban bagi perseroan./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten maskapai PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menggandeng pihak pemegang saham yakni Kementerian BUMN dalam rangka efisiensi biaya di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan pihaknya dari sisi melakukan efisiensi biaya terus didampingi Kementerian BUMN serta memastikan efisiensi tersebut tidak berdampak terhadap aktivitas operasional.

"Dari sisi cost kami ada tim khusus kerja sama dengan KemenBUMN melakukan apa saja yang bisa mengurangi cost dengan tanpa memberikan implikasi terhadap operasional. Mohon dipahami kepada calon penumpang Garuda, sedalam-dalamnya Garuda menekan cost, safety tetap nomor satu," ujarnya, Rabu (24/2/2021).

Dia menyebut dari berbagai efisiensi yang dilakukan, GIAA dapat menghemat hingga US$15 juta per bulan atau dalam setahun dapat menghemat US$180 juta.

Selain itu, emiten bersandi GIAA tersebut terus berdiskusi dengan partner kerja samanya terutama para pemberi pinjaman pesawat atau laisor untuk mendapatkan restrukturisasi kredit sekaligus mengurangi biaya.

"Kami kerja sama dengan para partner kami berdiskusi untuk terus menerus mendapatkan solusi terbaik karena pandemi ini sesuatu yang dihadapi semua orang. Kami Garuda very committed apa yang sudah disepakati, tapi kami juga ingin diperlakukan proporsional," urainya.

Dia juga menyebut upaya negosiasi ulang pun dilakukan terhadap 12 unit pesawat Bombardier CRJ-1000 yang dinilai merugikan perseroan ketika beroperasi dan berujung pada penghentian sepihak kontrak sewa.

Di sisi lain, Garuda Indonesia juga terus berupaya meningkatkan pendapatan sebagai maskapai full service pihaknya terus berupaya memastikan terbang bersama GIAA aman dan sehat.

"Karena saat ini di saat pandemi industri penerbangan paling terdampak yaitu kepercayaan diri rendah orang2 yg ingin terbang, mobilisasi menjadi hal yang dihindari," katanya.

GIAA terang Irfan, tetap memberikan layanan dengan menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak di dalam pesawat. Hal ini guna meningkatkan kepercayaan diri masyarakat yang akan terbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper