Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk., diproyeksi dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangannya pada tahun ini seiring dengan tren kenaikan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham AALI itu membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp833,09 miliar pada 2020.
Realisasi itu tumbuh 294,61 persen dibandingkan dengan perolehan laba 2019 yang hanya sebesar Rp211,1 miliar.
Kenaikan laba tersebut didukung pertumbuhan pendapatan menjadi Rp18,8 triliun, tumbuh 7,76 persen daripada pendapatan 2019 sebesar Rp17,45 triliun.
Analis RHB Sekuritas Andre Benas mengatakan bahwa pertumbuhan impresif kinerja keuangan AALI didukung kenaikan harga CPO. Oleh karena itu, AALI berpotensi kembali membukukan kinerja baik tahun ini.
“Harga CPO yang saat ini masih stabil serta ekspektasi produksi yang lebih baik bisa meningkatkan laba AALI. Selama harga CPO masih stabil atau lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Andre kepada Bisnis, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga
Andre merekomendasikan beli untuk saham AALI dengan target price Rp14.680. Dia menjelaskan bahwa saham AALI menarik untuk dikoleksi jika investor memiliki pandangan bullish untuk sektor CPO.
Secara terpisah, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan bahwa prospek kinerja AALI berpeluang kembali tumbuh seiring dengan tren kenaikan harga CPO.
“Tren kenaikan harga CPO diprediksi terus berlanjut mengingat permintaan dari China naik seiring dengan tren sektor tokoh Roti tengah berkembang yang secara tidak langsung akan menjadi peluang untuk lemak Berbasis Kelapa Sawit,” ujar Sukarno kepada Bisnis, Rabu (24/2/2021).
Dia menjelaskan bahwa saham AALI sudah bisa dikoleksi kembali karena harga sudah koreksi dalam dari level tertingginya tahun ini. Secara valuasi pun, AALI dinilai tergolong murah jika dilihat dari nilai rata-rata PBV dalam 5 tahun terakhir.
Selain itu secara teknikal, harga AALI memiliki indikasi menjadi sinyal buy kembali dan peluang melanjutkan tren kenaikan dengan TP Rp13.200.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga mengatakan bahwa secara umum AALI cenderung berada pada area yang masih tergolong murah.
“Dengan demikian, AALI layak untuk diakumulasi buy dengan target Rp14.000,” ujar Chris kepada Bisnis.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Rabu (24/2/2021) saham AALI naik 3,19 persen ke posisi Rp11.325 per saham. Total kapitalisasi pasar AALI sebesar Rp21,8 triliun.
Berdasarkan konsesus Bloomberg, dari 24 analis yang mengulas AALI, sebanyak 21 merekomendasikan beli, sedangkan 3 lainnya holds. Tidak ada analis yang memasang posisi jual untuk AALI.
Target harga AALI dalam 12 bulan ke depan berada di posisi Rp14.913, yang mencerminkan potensi kenaikan 31,7 persen dari level harga AALI saat ini.