Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat pertumbuhan penjualan produk makanan dan makanan segar (food and refreshment) dari PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi tanda-tanda pemulihan konsumsi pada tahun ini.
Di sisi lain, penjualan home and personal care milik Unilever Indonesia yang melambat menimbulkan kekhawatiran daya beli masyarakat mungkin tidak secepat yang diperkirakan.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin menunjukkan pendapatan segmen foods and refreshments (F&R) Unilever Indonesia membawa optimisme pada kuartal IV/2020 dengan kenaikan 9,1 persen secara tahunan menjadi Rp3,3 triliun.
Di sisi lain, penjualan segmen home and personal care (HPC) yang terkontraksi 4,3 persen menjadi Rp7,2 triliun.
“Pertumbuhan positif segmen F&R dari UNVR selama kuartal IV/2020 mencerminkan sinyal positif untuk pemulihan lebih lanjut pada 2021,” tulis Mimi dalam riset terbaru yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Minggu (7/2/2021).
Adapun, penjualan UNVR di segmen F&R terkontraksi sebesar 0,6 persen di sepanjang 2020 karena bisnis Unilever Foods Solution (UFC) dan bisnis es krim terdampak efek negatif pandemi Covid-19.
Baca Juga
Kendati demikian, secara umum Mimi memperkirakan kinerja Unilever Indonesia akan terus membaik pada 2021 karena aktivitas ekonomi diyakini pulih.
Namun, kasus Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia tetap menjadi batu sandungan untuk proses pemulihan tersebut yang bisa membuat daya beli masyarakat tidak bisa naik dalam laju signifikan.
Mimi pun masih meninjau ulang rekomendasi saham untuk UNVR. Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk UNVR dengan target harga Rp9.300.
Di lantai bursa, saham UNVR ditutup turun 1,03 persen menjadi Rp7.225 pada akhir perdagangan Jumat (5/2/2021). Kapitalisasi pasar UNVR tercatat senilai Rp275,63 triliun.