Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Turun Hampir 2 Persen dalam Sepekan

Harga Emas rebound ke level US$1.800 per troy ounce pada perdagangan Jumat (5/2/2021). Namun, dalam sepekan, harga emas tertekan dan anjlok hampir 2 persen.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas turun hampir 2 persen dalam sepekan./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas turun hampir 2 persen dalam sepekan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dunia mencetak rebound di akhir pekan seiring dengan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan. Kendati rebound, ecara mingguan harga emas amblas 1,9 persen dan menjadi koreksi terbesar sejak 8 Januari 2021.

Pada perdagangan Jumat (5/2/2021), harga emas kembali ke level psikologis US$1.800 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak April 2021 naik 1,22 persen ke level US$1.813 per troy ounce. Sehari sebelumnya, harga emas anjlok 2,39 persen ke level US$1.791,20 per troy ounce.

Kenaikan harga emas terjadi bersamaan dengan tren pelemahan dolar. Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam terhadap mata uang utama dunia lainnya melemah 0,6 persen.

"Harga emas akan mendapat sentimen pelemahan dolar dan kami perkirakan ini akan terjadi di sesi mendatang," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/2/2021).

Data ketenagakerjaan yang baru dilansir cukup mengecewakan. Pemulihan pasar tenaga kerja di AS terbilang lambat hingga bulan kedua tahun ini.

Data nonfarm payroll (NFP) hanya naik 49.000 pada Januari 2021 menyusul penurunan 227.000 pada bulan sebelumya. NPF adalah perubahan tenaga kerja di semua sektor ekonomi AS kecuali pegawai pemerintah (PNS), pekerja rumah tangga, karyawan non-profit (LSM), dan pekerja sektor pertanian

Dewan Perwakilan Rakyat AS akan mengambil persetujuan akhir pada Jumat (5/2/2021) pada anggaran yang akan memungkinkan Demokrat mendorong paket bantuan Covid-19 senilai US$1,9 triliun. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan didorong oleh stimulus yang meluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper