Bisnis.com, JAKARTA — Seiring dengan ambisinya membawa lebih banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk ke pasar modal, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya menjaga fundamental dan kinerja perusahaan setelah menjadi milik publik.
Erick mengatakan, pihaknya memang ingin banyak BUMN bisa mencari pendanaan di pasar modal melalui skema initial public offering (IPO). Namun, dia mengharapkan para perusahaan pelat merah ini tidak go public tanpa memikirkan fundamental masing-masing.
Pasalnya, dari 28 BUMN yang saat ini tercatat di Bursa Efek Indonesia, Erick menemukan ada 4 yang kinerjanya dinilai tidak baik dari sisi fundamental maupun keberlangsungan atau sustainability bisnis BUMN tersebut.
“Kembali lagi fundamental dan sustainability-nya harus ada, karena saya tahu dari 28 perusahaan BUMN yang sudah listing juga ada 4 yang terengah-engah. Itu yang kita akan perbaiki,” tutur Erick ketika memberikan sambutan di pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/2/2021)
Erick menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan bahwa perusahaan pelat merah yang nantinya masuk ke bursa memiliki fundamental yang baik dan memiliki keberlangsungan (sustainability) bisnis yang jelas.
“Karena jangan hanya sekadar listing, tetapi kuncinya tadi, bisa bersaing dan sustainability-nya [..] Insyaallah perusahaan yang kita akan listing juga perusahaan yang baik, yang punya strategi jangka panjang,” ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, saat ini banyak perusahaan BUMN menjadi incaran para investor karena perusahaan tersebut memiliki peta jalan atau roadmap yang jelas terkait bisnisnya sehingga dia akan menekankan hal tersebut bagi para calon emiten BUMN.
“Banyak perusahaan BUMN juga seksi karena roadmapnya jelas, apakah dia punya strategi jangka panjang ev battery, apakah strategi jangka panjang industri digitalnya, dan lainnya. Kami jajaran kementerian terus berupaya selain menjaga korporasi, tapi juga public service kepada masyarakat secara keseluruhan,” tutur Erick lagi.
Di sisi lain, sebagai salah satu bagian dari program Kementerian BUMN, Erick tengah mempersiapkan sejumlah BUMN untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun ke depan atau hingga 2023 mendatang.
“Kita akan me-listing-kan lebih banyak BUMN lagi, anaknya atau cucunya. Di pipeline—saya nggak mau bilang angka fix-nya nanti dicari-cari—tapi ada 8 sampai 12 yang kita akan go public,” pungkasnya.