Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lanjutkan Penguatan, Asing Malah Obral Saham Perbankan  

nvestor asing tercatat melakukan transaksi net sell sebesar Rp101,61 miliar dengan sasaran aksi jual ke saham perbankan, seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp18,6 miliar dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) sebesar Rp12,8 miliar.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan membuka perdagangan Selasa (2/2/2021) di zona hijau, melanjutkan penguatan dari perdagangan hari sebelumnya.

Hingga pukul 09.17 WIB, IHSG terpantau menguat 0,92 persen ke posisi 6.123,849.  Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG meroket hingga 3,5 persen atau 205,19 poin menjadi 6.067,55.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 268 saham berhasil menguat,101 saham melemah, sedangkan 144 saham lainnya tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.

Kendati demikian, investor asing tercatat melakukan transaksi net sell sebesar Rp101,61 miliar dengan sasaran aksi jual ke saham perbankan, seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp18,6 miliar dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) sebesar Rp12,8 miliar.

Adapun, jajaran top gainers IHSG diisi oleh saham debutan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) yang naik 24,44 persen, disusul oleh PT DMS Propertindo Tbk., (KOTA) menguat 22,83 persen, dan PT Ever Shine Tex Tbk. (ESTI) yang naik 20,78 persen.

Sementara itu, pelemahan dipimpin oleh saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang terkoreksi 5,97 persen, diikuti saham PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) yang turun 2,7 persen, dan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang terkoreksi 1,73 persen.

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi IHSG bergerak di kisaran 5.878 hingga 6.123 dan IHSG diproyeksi melanjutkan penguatannya.

Jika IHSG dapat mempertahankan posisinya di atas level resisten terdekat, maka IHSG masih berpotensi untuk mengalami kenaikan jangka pendek.

“Sentimen dari tercatatnya capital inflow secara year to date dan masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir juga turut menjadi penunjang bagi kenaikan IHSG,” ujar William seperti dikutip dari publikasi risetnya, Selasa (2/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper