Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan tren positif setelah ditutup melemah di sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (2/2/2021). Saham farmasi bangkit sedangkan saham bank pelat merah saham dilego asing.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,7 poin atau 0,03 persen ke level 6.065,81.IHSG sempat dibuka menguat tajam sebesar 1 persen ke level 6.131,63. Namun, di pertengahan sesi kenaikan indeks mulai melambat dan berfluktuatif hingga parkir di zona merah.
Di Asia, mayoritas bursa saham terpantau menguat. Indeks Topix Jepang naik 0,84 persen. Begitu juga dengan indeks Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan yang menguat masing-masing 1,82 persen dan 1,73 persen.
Pada sesi pertama, sebanyak 239 saham menguat, 212 saham melemah, dan 154 saham stagnan. Emiten debutan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. langsung mencuat setelah menutup sesi pertama dengan penguatan 21,11 persen ke level Rp218.
Kenaikan saham juga dialami emiten farmasi yang sejak 13 Januari 2021 mencetak koreksi beruntun. Saham PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk melonjak masing-masing 9,06 persen dan 6,62 persen.
Begitu juga dengan PT Itama Ranoraya Tbk yang menutup sesi pertama dengan penguatan 6,23 persen. Saham farmasi siuman dari tren koreksi setelah tersulut sentimen kedatangan vaksin Sinovac tahap keempat hari ini.
Total transaksi perdagangan di sesi pertama mencapai 17,63 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp12,24 triliun. Investor asing mencatat aksi jual bersih sebesar Rp477,71 miliar di seluruh pasar.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi sasaran jual investor asing. Jumlah net sell pada saham BMRI dan BBRI masing-masing sebesar Rp72,5 miliar dan Rp25 miliar. Saham BMRI dan BBRI kompak ditutup melemah 3,36 persen dan 1,59 persen.