Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Tak Halangi Niat Ekspansi Ace Hardware (ACES)

Ace Hardware Indonesia berencana melanjutkan ekspansi dengan membuka 9—10 gerai baru pada 2021. Target tersebut relatif lebih sedikit dibandingkan realisasi pembukaan gerai baru pada tahun lalu yang sebanyak 14 gerai.
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi pandemi tak menyurutkan niat PT Ace Hardware Indonesia Tbk. untuk melakukan ekspansi. Tahun ini, emiten dengan kode saham ACES tersebut akan membuka gerai baru sebanyak 10 toko untuk menangkap momentum pemulihan daya beli masyarakat.

Ace Hardware Indonesia berencana melanjutkan ekspansi dengan membuka 9—10 gerai baru pada 2021. Target tersebut relatif lebih sedikit dibandingkan realisasi pembukaan gerai baru pada tahun lalu yang sebanyak 14 gerai.

Seiring dengan penurunan jumlah gerai yang akan dibuka, belanja modal (capital expenditure) perseroan juga ditekan menjadi Rp150 miliar dari anggaran pada awal 2020 yang senilai Rp250 miliar.

“Capex tahun ini sekitar Rp150 miliar. Gerai baru antara 9—10 gerai,” kata Sekretaris Perusahaan Ace Hardware Indonesia Helen Tanzil kepada Bisnis, baru-baru ini.

Pada masa pandemi 2020, ACES membuka 14 gerai seluas total 39.100 meter persegi yang tersebar di beberapa daerah. Dengan demikian, hingga akhir tahun lalu ACES telah memiliki total 208 gerai di seluruh Indonesia.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya menjelaskan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang baru dilakukan pemerintah pada awal tahun ini, walaupun sudah diperlonggar, bisa menjadi tantangan kinerja ACES

PPKM terbaru yang berlaku pada 26 Januari - 8 Februari 2021 akan memperbolehkan mal dibuka hingga pukul 20.00 atau lebih panjang satu jam dari PPKM sebelumnya.

“Kami tetap menurunkan ekspektasi [penjualan ACES] di kuartal I/2021 karena pemulihan trafik pengunjung akan lebih lambat dari perkiraan,” tulis Christine dalam riset terbaru, dikutip Kamis (28/1/2021).

Di sisi lain, Christine memperkirakan nilai tukar rupiah bakal lebih stabil pada tahun ini. Dengan demikian, ACES bisa mencapai marjin laba kotor (GPM) yang lebih tinggi dibandingkan 2020.

Adapun, ACES mampu membukukan penjualan senilai Rp772 miliar pada Desember 2020. Realisasi itu turun 12,2 persen secara tahunan, namun secara bulanan menunjukkan kenaikan signifikan 32,4 persen.

Secara kumulatif, penjualan ACES pada kuartal IV/2020 tercatat turun 10,3 persen menjadi Rp1,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang tahun lalu, ACES membukukan total pendapatan Rp7,46 triiun.

Sementara itu, pertumbuhan rata-rata penjualan di tiap toko atau same store sales growth (SSSG) pada tahun lalu turun 9,3 persen. Tingkat SSSG pada Desember 2020 anjlok hingga 14,5 persen secara tahunan atau lebih dalam dibandingkan pelemahan SSSG pada bulan sebelumnya yang turun 6,7 persen.

“Kami melihat pelemahan SSSG disebabkan oleh penurunan trafik pengunjung karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperketat di Jakarta saat libur Natal dan Tahun Baru,” tulis Christine.

Biasanya, libur Natal dan Tahun Baru menjadi momen ACES mengerek penjualan. Akan tetapi, pandemi Covid-19 yang meradang khususnya sejak libur panjang pada Oktober dan November mendorong pemerintah membatalkan libur panjang akhir tahun dan memperketat PSBB.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper