Bisnis.com, JAKARTA – Emiten manajer investasi PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. baru menggunakan sekitar 25 persen dana yang didapatkan dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Berdasarkan laporan realisasi penggunaan dana hasil IPO per 31 Desember 2020 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, emiten dengan kode saham AMOR tersebut baru merealisasikan dana senilai Rp50 miliar atau 24,54 persen dari dana bersih yang diperoleh dari IPO.
AMOR tercatat di BEI pada 14 Januari 2020. Jumlah hasil penawaran umum tercatat senilai Rp211,11 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp7,36 miliar, manajer investasi asal Inggris ini mengantongi dana segar senilai Rp203,74 miliar.
Rencananya, AMOR akan menggunakan Rp200 miliar untuk pengembangan infrastruktur informasi teknologi dan Rp3,74 miliar untuk pembentukan produk baru.
Dengan demikian, hingga akhir tahun lalu AMOR masih memiliki sisa dana IPO senilai Rp154,74 miliar.
Adapun, sisa dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank OCBC NISP Tbk. dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Dengan tingkat suku bunga pada rentang 4 persen — 5,25 persen dan jangka waktu 3 bulan, hingga 31 Desember 2020 penempatan sisa dana IPO milik AMOR tercatat Rp166,87 miliar.
Di lantai bursa, saham AMOR ditutup stagnan pada level Rp3.200 pada akhir perdagangan Jumat (15/1/2021). Sejak sebulan terakhir, harga naik 7,74 persen dengan kapitalisasi pasar Rp3,56 triliun.