Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada awal perdagangan pekan ketiga Januari 2021.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG menunjukkan dead cross pada indikator Stokastik yang berada pada area overbought.
“[Indikator teknikal] mengindikasikan potensi untuk melanjutkan koreksi,” tulis Dennies dalam riset harian, seperti dikutip Minggu (17/1/2021).
Adapun, Dennies mengatakan pergerakan IHSG pekan ini akan dibayangi kecemasan investor akan kenaikan kasus Covid-19. Selain itu, fokus investor juga akan mengarah ke rilis data perekonomian China.
Data pertumbuhan ekonomi China yang akan dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional diperkirakan naik menjadi 6,2 persen dari sebelumnya 4,9 persen.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga melihat berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance IHSG berada di area 6.325.75 hingga 6.406.44.
Baca Juga
“Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, stochastic maupun RSI sudah menunjukkan jenuh beli atau overbought,” jelas Nafan.
Di sisi lain, Nafan juga menunjukkan pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG pada awal pekan ini sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
Artha Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG akan berada pada rentang 6.318 — 6.449 dan 6.318 — 6.526 pada perdagangan Senin (18/1/2021) dengan saham pilihan BBRI, PTPP, MNCN, ANTM, WEGE, BJTM, JSMR, WIKA, WSBP, WTON, dan MDKA.
Sedangkan Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.325 — 6.406 dengan rekomendasi saham antara lain ADRO, BBCA, BEST, BMRI, BSDE, DSNG, GGRM, dan TLKM.