Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Timah (TINS) Alokasikan Capex Rp1,9 Triliun di Tahun Kerbau Logam

Dari total itu, sekitar 94 persen untuk biaya investasi perseroan sedangkan 6 persennya dialokasikan untuk entitas anak usaha.
Angkutan umum roda tiga menunggu calon penumpang di depan kantor PT Timah Tbk di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Angkutan umum roda tiga menunggu calon penumpang di depan kantor PT Timah Tbk di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen logam mineral, PT Timah Tbk., mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,9 triliun untuk 2021.

Sekretaris Perusahaan Timah Muhammad Zulkarnaen mengatakan bahwa perseroan mengalokasikan capex sekitar Rp1,9 triliun yang akan berasal dari kas internal dan penggunaan long term financing.

Dari total itu, sekitar 94 persen untuk biaya investasi perseroan sedangkan 6 persennya dialokasikan untuk entitas anak usaha.

“Sebagian besar di Timah, capex akan digunakan untuk perluasan kapasitas untuk meningkatkan produksi dan sisanya untuk pengembangan usaha dan lain-lain,” ujar Zulkarnaen kepada Bisnis, Rabu (13/1/2021).

Berdasarkan catatan Bisnis, alokasi capex emiten berkode saham TINS tersebut lebih besar daripada alokasi capex 2020 yang hanya sebesar Rp1,5 triliun.

Adapun, semula TINS mengalokasikan capex 2020 sebesar Rp2,5 triliun, tetapi dipangkas menjadi Rp1,5 triliun seiring dengan tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.

Pemangkasan capex itu sekaligus untuk mempertahankan debt equity ratio perseroan di tingkat rendah pada tahun lalu.

Di sisi lain, TINS menargetkan volume produksi tahun ini dapat mencapai lebih dari 50.000 ton, atau lebih tinggi daripada estimasi produksi pada 2020. TINS juga menargetkan penjualan timah pada 2021 sekitar 92 persen dari produksi atau setara 46.000 ton.

Zulkarnaen menjelaskan bahwa perseroan optimistis industri logam mineral, terutama komoditas timah, semakin membaik pada tahun ini seiring dengan tren kenaikan harga timah global.

Dia juga menjelaskan bahwa pertumbuhan konsumsi logam timah dunia pada tahun ini juga diprediksi naik 3,6 persen atau sekitar 353.900 ton dibandingkan dengan konsumsi 341.6500 ton pada 2020.

Hal itu lah yang membuat perseroan percaya diri untuk menaikkan target volume produksi dan penjualan pada tahun ini.

Sementara itu, TINS akan mengoptimalisasi sinergi dengan holding pertambangan sembari mengintensifkan eksplorasi.

“Kami juga akan mengoptimalkan pengelolaan dana perusahaan dan meningkatkan kapabilitas SDM di seluruh rantai nilai,” papar Zulkarnaen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper