Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks LQ45 Ditutup Koreksi, Tertekan Saham Kalbe (KLBF) hingga Bank BCA (BBCA)

Pada penutupan, Indeks LQ45 koreksi 0,46 persen atau 4,58 poin menjadi 996,44. Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 993,02-1.009,51.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 tak mampu mempertahankan penguatannya di level 1.000 dan berbalik melemah pada perdagangan Selasa (12/1/2021).

Pada penutupan, Indeks LQ45 koreksi 0,46 persen atau 4,58 poin menjadi 996,44. Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 993,02-1.009,51.

Di daftar saham dengan koreksi terbesar, ada PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), yang sahamnya turun 4,55 persen menuju Rp1.680. Selanjutnya, saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) koreksi 4 persen menjadi Rp2.400.

Emiten berkapitalisasi pasar terjumbo milik taipan Keluarga Hartono, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tak luput dari aksi jual. Saham BBCA turun 2,52 persen menuju Rp35.800, meskipun investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp112 miliar.

Sementara itu, saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) memimpin daftar top gainers, dengan penguatan 11,64 persen menuju Rp2.590. Selanjutnya, saham Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) naik 9,43 persen ke level Rp1.335.

Saham properti lainnya juga masuk daftar 5 besar, yakni PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) naik 6,02 persen dan saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) meningkat 5,37 persen. Saham jagoan Kaesang Pangarep, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), juga berhasil naik 7,36 persen.

Adapun, Indeks harga saham gabungan atau IHSG parkir di level 6.395,669, menguat 0,2 persen. Sepanjang perdagangan kali ini, IHSG bergerak di rentang 6.353,307 hingga 6.435,96.

Investor asing tercatat masih mencatatkan transaksi net buy hampir Rp1 triliun, tepatnya Rp923,91 miliar dengan sasaran utama aksi beli tertuju kepada saham perbankan.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa pasar sangat menyambut baik periode January Effect yang terjadi pada tahun ini.

Selain itu, optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menjadi katalis yang sangat positif bagi pasar modal domestik.

“Belum lagi, sentimen euforia penyelenggaraan vaksinasi massal juga disikapi positif oleh para pelaku pasar,” papar Nafan kepada Bisnis, Selasa (12/1/2021).

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021). Proses vaksinasi Presiden akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah media nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper