Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mengaku tengah melakukan negosiasi dengan kreditur perseroan seiring dengan upaya perseroan melakukan restrukturisasi keuangan.
Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan bahwa perseroan bersama dengan anak usaha tengah melakukan penyehatan kondisi keuangan yang terdampak kondisi pandemi Covid-19.
Emiten berkode saham WSKT itu dibantu dengan beberapa konsultan keuangan dan konsultan hukum independen akan melakukan proses restrukturisasi atas kewajiban keuangan perseroan.
Rencana restrukturisasi itu tengah dimatangkan dan perseroan membuka diskusi beberapa opsi termasuk tetapi tidak terbatas pada rencana divestasi anak usaha, penerbitan, surat utang, hingga mengikuti program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Adapun, selama proses restrukturisasi keuangan itu dan sebagai upaya pemenuhan kewajiban keuangan kepada para kreditur, perseroan sedang melakukan negosiasi dengan kreditur perseroan.
“Negosiasi itu termasuk untuk memberikan relaksasi atas kewajiban pembayaran baik yang telah jatuh tempo atau akan jatuh tempo, pemenuhan ketentuan rasio keuangan, dan atau ketentuan lainnya di dalam perjanjian kredit,” tulis Taufik dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (11/1/2021).
Baca Juga
WSKT berharap struktur dan pelaksanaan restrukturisasi keuangan dapat diselesaikan secepatnya sehingga proposal restrukturisasi keuangan final dapat disampaikan pada Januari 2021 dan disepakati pada tahun ini.
Perseroan meyakini rencana restrukturisasi keuangan dapat memberikan dampak yang bagi kelangsungan usaha dan kondisi keuangan perseroan ke depannya.
Hal itu juga sebagai upaya memenuhi kewajiban keuangan pada krediutr dan ketentuan yang terdapat dalam kontrak obligasi dan perjanjian material perseroan beserta anak usahanya.
Sebagai gambaran, hingga kuartal III/2020 WSKT membukukan rugi bersih hingga Rp2,63 triliun. Perolehan itu berbanding terbalik dengan capaian kuartal III/2019 yang berhasil mencetak laba Rp1,15 triliun.
Pendapatan WSKT juga turun 46 persen menjadi hanya sebesar Rp11,74 triliun daripada kuartal III/2019 sebesar Rp22,01 triliun.
Sementara itu, total aset WSKT per 30 September 2020 menyusut menjadi Rp115,62 triliun, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp122,58 triliun.
Namun, total liabilitas perseroan menyusut menjadi Rp91,86 triliun per akhir September 2020 dibandingkan dengan per akhir Desember 2019 sebesar Rp93,4 triliun.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Senin (11/1/2021) saham WSKT parkir di level Rp1.665 per saham, naik 0,91 persen. Sepanjang tahun berjalan 2021, WSKT naik 17,25 persen.