Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akan merancang penerbitan surat utang untuk melakukan refinancing obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban dalam bentuk obligasi yang akan jatuh tempo pada Februari dan September tahun ini.
“Kami lakukan dengan kami menerbitkan obligasi lagi untuk pembayaran. Kami sudah mempunyai data, mudah-mudahan bisa dieksekusi di akhir Januari ini,” kata Destiawan saat dihubungi Bisnis.
Adapun, surat utang milik emiten dengan kode saham WSKT adalah Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri A dengan jumlah pokok Rp1,17 triliun akan jatuh tempo pada 23 Februari 2021.
Selanjutnya Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap II Tahun 2016 senilai Rp900 miliar akan jatuh tempo pada 28 September 2021.
Selain menyiapkan obligasi baru untuk refinancing, WSKT juga rajin melakukan restrukturisasi untuk pinjaman jangka pendek.
Menurut Destiawan, pinjaman jangka pendek yang diterima perseroan membuat beban bunga menjadi berat karena perseroan baru akan mendapatkan pendapatan dari aset jalan tol yang diinvestasikan dalam jangka panjang.
“Restrukturisasi yang kami lakukan bukan untuk memenuhi kewajiban obligasi, khususnya. Tapi untuk pinjaman yang jangka pendek tadi, yang pakai untuk investasi di jalan tol,” jelas Destiawan.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada 2021 adalah sebanyak Rp93,006 triliun.
Perinciannya, sebanyak 61 seri surat utang senilai Rp41,29 triliun akan jatuh tempo pada semester I/2021. Sementara itu, 104 seri obligasi senilai Rp51,71 triliun akan jatuh tempo pada paruh kedua 2021.