Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan kepada investor terkait pergerakan saham PT Itama Ranoraya yang di luar kebiasaan. Sejak awal tahun, saham berkode IRRA melesat persen.
Berdasarkan pengumuman BEI, Senin (11/1/2020) saham IRRA dinilai meningkat di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity atau UMA. Namun, kondisi tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap regulasi di bidang pasar modal.
BEI menyebut, informasi terkait terkait Itama Ranoraya berupa laporan hasil paparan publik yang dilansir pada 20 Desember 2020. "Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham IRRA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan IRRA transaksi saham ini," tulis BEI.
Bursa mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban Itama Ranoraya atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi.
Investor juga dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan pemegang saham. Terakhir BEI menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi.
Hari ini, saham IRRA ditutup menguat 740 poin atau 25 persen ke level 3.700. Saham IRRA diperdagangkan sebanyak 165 juta lembar dengan nilai Rp582,05 miliar.
Baca Juga
Dengan lonjakan 25 persen, saham IRRA sudah terbentur auto reject atas (ARA). Penguatan saham IRRA hari ini bersamaan dengan tren serupa di saham-saham farmasi, terpantik sentimen vaksinasi Covid-19.
Hingga lima sesi di tahun berjalan, IRRA mencetak rekor sempurna alias seluruhnya ditutup menghijau. Secara kumulatif harga saham IRRA sudah naik 117 persen sejak 4 Januari 2021.