Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produk perawatan dan kecantikan PT Victoria Care Indonesia Tbk., mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure/capex di kisaran Rp25-26 miliar pada 2021.
Direktur Utama Victoria Care Indonesia Billy Hartono Salim mengatakan bahwa alokasi capex tersebut berasal dari 26 persen dana hasil penawaran umum yang berhasil dikumpulkan sekitar Rp100 miliar.
“Capex digunakan untuk belanja mesin pabrik dan untuk pembelian tanah serta bangunan untuk menambah kapasitas produksi perseroan,” ujar Billy kepada Bisnis, Kamis (7/1/2021).
Sebagai informasi, emiten berkode saham VICI itu merupakan emiten ke 49 yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2020. VICI melepas sebanyak 1 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.
Direktur Victoria Care Indonesia Sumardi Widjaja mengatakan bahwa penambahan kapasitas pabrik itu sejalan dengan rencana ekspansi dan prospek peningkatan pangsa pasar.Dia mengaku, saat ini utilitas pabrik perseroan sudah mencapai 68 persen dari total kapasitas terpasang. Adapun, nantinya pabrik tersebut akan dibangun di Semarang dengan target rampung pada 2023.
“Saat ini kami masih dalam tahap diskusi dan perhitungan, kalau tahap ini mulus berjalan pada tahun ini, diperkirakan pabrik running dua tahun ke depan atau 2023,” papar Sumardi.
Di lantai Bursa, pada perdagangan Kamis (7/1/20201) hingga pukul 14.13 WIB saham VICI berada di level Rp316 per saham, stagnan daripada perdagangan kemarin. Total kapitalisasi pasar VICI saat ini di posisi Rp2,12 triliun.