Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal perdagangan Selasa (29/12/2020) seiring dengan sentimen stimulus AS.
Saat preopening, IHSG naik 0,31 persen menjadi 6.112,72. Dari seluruh Indeks LQ45, sejumlah 35 saham menguat, 1 koreksi, dan 9 stagnan.
Pada pukul 09.51 WIB, IHSG naik 0,7 persen atau 42,81 poin menjadi 6.136,37. Sejumlah saham tambang menjadi yang paling banyak ditransaksikan awal pagi ini, yakni saham ANTM, BUMI, dan ZINC.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan pergerakan IHSG didorong oleh sentimen dari Amerika Serikat setelah Donald Trump meneken kesepakatan stimulus AS. Hal ini mendorong bursa asia naik secara keseluruhan.
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump menyetujui paket penanganan corona dan pendanaan pemerintah senilai US$2,3 triliun.
Paket bantuan senilai US$900 miliar telah disetujui oleh Kongres setelah negosiasi berbulan-bulan. Ini adalah bagian dari paket pengeluaran US$2,3 triliun yang mencakup US$1,4 triliun untuk pengeluaran normal pemerintah federal.
Baca Juga
"IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal potensi penguatan masih terbuka didorong stochastic yang membentuk golden cross," paparnya.
Level resistan IHSG ialah 6,171 dan 6,132, sedangkan level support adalah 6,016 dan 5,939. Penguatan IHSG masih didukung oleh optimisme stimulus AS. Pergerakan akan minim sentimen data ekonomi di hari hari terakhir perdagangan di tahun 2020.
William Surya Wijaya, President Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas, menyampaikan menjelang penutupan akhir tahun pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar dan menembus resisten level terdekat.
Jika IHSG berhasil dipertahankan diatas resisten level terdekat maka peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar. Sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga penghujung tahun.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak di rentang 5921 - 6123," paparnya.