Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengklaim infrastruktur perseroan sudah siap untuk mengeluarkan produk 5G. Namun, terbatasnya jumlah frekuensi menjadi hambatan.
Saat ini total spektrum yang digunakan EXCL sebesar 45 MHz, yang tersebar di beberapa pita frekuensi antara lain, 2x7,5 MHz di 900, 2x22,5 MHz di 1800 dan 2x15 MHz di 2100 MHz.
Dengan jumlah frekuensi yang dimiliki, XL Axiata telah melayani sekitar 56,8 juta pelanggan, menempati urutan ketiga sebagai operator dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia.
Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan bahwa secara infrastruktur, XL telah siap untuk menggelar 5G dan mengeluarkan produk 5G.
Hanya saja, untuk menjaga harapan pelanggan terhadap layanan 5G – yang selama ini digambarkan sangat cepat – dibutuhkan frekuensi yang besar, minimal 40 MHz.
“Apakah 2021 bisa memberikan logo 5G? Iya kita bisa. Apakah pengalaman 5G bisa kita berikan?ini masih tanda tanya besar. Untuk memberikan layanan 5G seperti harapan pelanggan yang lebih lebar. Minimum kami harus punya spektrum 40 MHz khusus untuk 5G,” kata Darmayusa, Rabu (23/12/2020).
Baca Juga
Darmayusa menambahkan bahwa saat ini kebutuhan terhadap layanan 4G masih terus meningkat, sehingga frekuensi yang dimiliki dimaksimalkan untuk 4G.
Adapun untuk menggelar 5G pada tahun depan, peluang yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui berbagi spektrum dengan operator lain.
“Terus terang, kalau kami hanya menggunakan spektrum yang di punya maka tidak bisa memberikan pengalaman yang nyata,” kata Darmayusa.
Pengalaman 5G yang sesungguhnya menjadi hal yang penting. Di Korea Selatan, kata Darmayusa, banyak masyarakat mengeluh karena 5G yang dihadirkan di sana tidak sesuai dengan harapan akibat infrastruktur dan frekuensi yang tak cukup matang.
Sebelumnya pemerintah memastikan bahwa pada tahun depan Indonesia akan mulai menggunakan 5G. Pemerintah telah membuat gugus tugas dan melakukan lelang frekuensi 2,3 GHz untuk mempercepat kehadiran 5G ke Tanah Air.