Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak global melesu seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap virus Corona jenis baru dapat menekan prospek permintaan.
Pada perdagangan Selasa (22/12/2020) pukul 09.29 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2021 koreksi 2,77 persen atau 1,36 poin menjadi US$47,44 per barel. Harga minyak WTI kontrak Februari 2021 juga turun 0,18 persen atau 0,09 poin menuju US$50,82 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan harga minyak berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di tengah kekhawatiran pasar terhadap virus Covid-19 jenis baru yang dapat menyebabkan lockdown kembali.
"Hal itu juga dapat membatasi perjalanan yang memicu kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (22/12/2020).
Sentimen lainnya yang menjadi fokus pasar hari ini adalah perkembangan paket stimulus AS yang akan dibahas oleh Senat setelah diloloskan oleh DPR AS.
Menurut Faisyal, harga minyak berpeluang dijual dalam jangka pendek selama harga bergerak di bawah level resisten di 48.20 karena berpeluang turun untuk menguji level support di 47.40.
Baca Juga
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level resisten di 48.20, maka berpeluang untuk dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut mengincar resisten selanjutnya di 48.70.
Level support : 47.40 - 46.90 - 46.10
Level resisten : 48.20 - 48.70 - 49.50