Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Gacor, IHSG Mepet 6.200 di Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (21/12/2020). Posisi IHSG saat ini merupakan yang tertinggi sejak 24 Januari 2020.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini dengan penguatan tajam. Posisi IHSG saat ini yang tertinggi sejak 24 Januari 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 76,02 poin atau 1,25 persen ke level 6.180,34. Indeks dibuka di level 6.131,62 dan bergerak di rentang 6.119,92 hingg 6.187,44.

Hasil di sesi pertama menempatkan IHSG ke level tertinggi sejak 24 Januari 2020. Kinerja di sesi pertama ini sekaligus melanjutkan tren positif yang mana sepanjang pekan lalu, IHSG mencetak kenaikan hingga 2,8 persen.

Sebanyak 306 saham menguat, 160 saham melemah, dan 243 saham stagnan. Secara sektoral, 7 sektor menguat sedangkan sisanya melemah. Sektor perkebunan dan pertambangan menjadi penopang penguatan indeks setelah menguat masing-masing 3,92 persen dan 3,35 persen.

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. menjadi saham yang memimpin pergerakan IHSG di zona hijau. Saham MDKA naik 20,54 persen ke level 2.700 sedangkan saham CPIN menguat 7,20 persen 7.075.

Total perdagangan saham mencapai 17,22 milia rlembar dengan nilai transaksi Rp12,44 triliun. Investor asing mencatat net sell atau aksi jual bersih senilai Rp80,87 miliar di pasar reguler. 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Astra International Tbk. tercatat sebagai dua saham paling banyak dijual asing dari sisi nilai transaksi. Saham BBRI mencetak net foreign sell Rp136,7 miliar sedangkan net foreign sell saham ASII mencapai Rp43,8 miliar.

Di kawasan Asia, bursa saham tampak bergerak variatif. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong terpantau melemah, masing-masing 0,68 persen dan 0,21 persen. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat tipis 0,13 persen. 

Analis Samuel Sekuritas William Mamudi sebelumnya mengatakan posisi IHSG terakhir pada JUmat (18/12/2020) masih bertahan di level resisten 6.000. Adapapun IHSG naik 2,80 persen dan berada pada level 6.104,324 dari posisi 5.938,329 pada penutupan pekan lalu.

"Kami memperkirakan peluang untuk bullish momentum ini berlanjut, dengan target resisten berikut bisa perhatikan kisaran level 6.300," tulis William dalam laporan riset harian, Senin (21/12/2020).

Senada Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator moving average convergence divergence (MACD), Stochastic, maupun Relative Strength index (RSI), IHSG berada dalam tren positif. 

“Di sisi lain, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” tulis Nafan dalam laporan riset harian, Senin (21/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper