Bisnis.com, JAKARTA - PT ABM Investama Tbk., meraih kontrak jasa pertambangan anyar bernilai Rp661 miliar dari salah satu kelompok usaha terkemuka di Kalimantan Selatan, Grup Hasnur.
Kontrak tersebut diraih oleh anak usaha ABM Investama, yaitu PT Cipta Kridatama (CK). Anak usaha ini telah telah menandatangani kontrak jasa pertambangan bersama PT Energi Batubara Lestari, anak usaha Hasnur Group.
BCK akan mengerjakan kontrak di area tambang Pit Blok 3 Balimas, Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan yang akan berlaku untuk periode 3 tahun dengan opsi perpanjangan selama umur tambang (life of mine).
Direktur Utama Cipta Kridatama Feriwan Sinatra mengatakan bahwa pihaknya melihat peluang yang cukup baik seiring dengan semakin banyak portofolio kontrak berdurasi seumur tambang sehingga dapat mendorong perseroan membukukan kinerja semakin baik ke depan.
“Dengan kontrak-kontrak life of mine, maka CK dapat lebih matang dalam melakukan mine planning sehingga kami lebih optimistis untuk dapat selalu mencapai target,” ujar Feriawan seperti dikutip dari keterangan resmin, Senin (21/12/2020).
Dalam kesepakatan kerjasama tersebut CK akan melakukan penambangan untuk pemindahan material (overburden removal) dan penyewaan (rental) unit alat berat untuk kebutuhan operasional EBL.
Dengan demikian, kontrak itu juga dapat semakin memacu perseroan untuk mencapai target rata-rata produksi overburden removal yang dilakukan CK sekitar 8 Juta BCM setiap tahun sehingga jumlah produksi batubara EBL dapat menjadi sebesar 2 juta ton per tahunnya.
Feriwan juga menambahkan bahwa lokasi proyek EBL dekat dengan lokasi tambang batu bara Binuang Mitra Bersama (BMB), mitra kerja CK lainnya, sehingga bisa saling mendukung satu sama lain.
“Lokasi tambang yang berdekatan dan didukung oleh penerapan Mining Value Chain dengan sinergi dari anak usaha PT ABM Investama Tbk, CK akan terus menjalankan operasional yang unggul dan memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh mitra,” papar Feriwan.
Adapun, Manajemen ABM Investama menjelaskan bahwa dampak penandatanganan kontrak baru ini memberikan tambahan pekerjaan yaitu jasa pertambangan.
“Selain itu, juga menambah pendapatan sebesar Rp661 miliar,” tulis Manajemen ABM Investama.
Di lantai bursa, saham emiten berkode ABMM itu parkir di level Rp830 per saham, terkoreksi 5,68 persen pada penutupan perdagangan Senin (21/12/2020). Sepanjang tahun berjalan 2020, ABMM terkoreksi 45,75 persen.