Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Tembus US$23.000, Saham-Saham Ini Ketiban Berkah

PayPal Holdings Inc., yang pada bulan Oktober mengumumkan akan mengijinkan pelanggan menggunakan cryptocurrency, ditutup menguat 2,31 persen.
Ilustrasi Bitcoin. Aset cryptocurrency terbesar ini menembus level US$23.000 untuk pertama kalinya pada Kamis (17/12/2020)./Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin. Aset cryptocurrency terbesar ini menembus level US$23.000 untuk pertama kalinya pada Kamis (17/12/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham yang terkait dengan aset cryptocurrency melonjak pada perdagangan Kamis (17/12/2020) setelah Bitcoin menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

Bitcoin mencapai level US$23.000 untuk pertama kalinya pada hari Kamis, setelah menyentuh level tertinggi untuk pertama kalinya pada hari Rabu. Mata uang digital terbesar ini saat ini diperdagangkan di level US$23.017 pada Jumat (18/12/2020) pukul 08.49 WIB.

Berdasarkan data bursa cryptocurrency domestik, Indodax.com, Bitcoin menyentuh level Rp318,6 juta pada pukul 08.54 WIB., setelah menyentuh level tertingginya di Rp330,82 juta.

Dilansir dari Bloomberg, saham Marathon Patent Group Inc. ditutup melonjak 15,07 persen di bursa AS pada Kamis setelah sempat naik hingga 20 persen ke level tertinggi sejak Maret 2018. Saham Bit Digital Inc. juga ditutup menguat 9,11 persen.

Sementara itu, PayPal Holdings Inc., yang mengumumkan akan mengijinkan pelanggan menggunakan cryptocurrency pada bulan Oktober, ditutup menguat 2,31 persen. Square Inc., yang menempatkan US$50 juta dalam Bitcoin pada bulan Oktober, ditutup menguat 1,61 persen.

Mata uang digital terbesar di dunia ini melonjak lebih dari tiga kali lipat sepanjang tahun 2020. Sejumlah pengamat memperkirakan penguatan akan terus berlanjut dengan alasan Bitcoin semakin dilihat sebagai alternatif portofolio investasi di tengah melemahnya dolar AS dan potensi tekanan inflasi.

"Meskipun masih banyak keraguan yang menyelimuti mata uang kripto, beberapa komunitas investasi tampaknya telah menghangatkan minat terhadap aset tersebut dan ini mendorong harga lebih tinggi,” kata kpala analis pasar CMC Markets Michael Hewson, seperti dikutip Bloomberg.

Pada hari Rabu,  kepala investasi Guggenheim Investments Scott Minerd mengatakan kelangkaan Bitcoin yang dikombinasikan dengan pencetakan uang yang merajalela oleh Federal Reserve dapat meningkatkan nilai token digital ini hingga US$400.000.

Minggu lalu, Massachusetts Mutual Life Insurance Co. menginvestasikan US$100 juta dalam Bitcoin untuk dana investasi umumnya, sekaligus menjadi perusahaan mainstream terbaru yang merambah aset digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper