Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan layanan kesehatan PT Diagnos Laboratorium Utama mengumumkan niatnya untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2021.
Berdasarkan prospektus ringkas perusahaan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (14/12/2020), Diagnos berencana melepas 250 juta saham biasa atas nama seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perusahaan dengan nilai nominal Rp25.
Jumlah saham yang dilepas perusahaan mewakili sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO yang belum ditentukan harga penawarannya kepada publik.
Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dengan kesanggupan penuh (full commitment), dengan penjamin emisi efek yang akan ditentukan kemudian.
Diagnos adalah entitas anak dari Bunda Medik Healthcare (BHMS) Group yang memiliki jaringan rumah sakit seperti RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, Klinik Spesialis BIC, Morula IVF Indonesia, Emergency Response, IRSI, Bunda Global Pharma, Bunda Diklat Indonesia dan perseroan.
Perseroan sendiri hadir guna mendukung kegiatan operasional BMHS Group yang mana seluruh pasien BMHS Group yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut akan dialihkan pemeriksaannya kepada perseroan.
Salah satu layanan yang dilakukan perseroan adalah mendiagnosa potensi penyakit yang bisa didapat oleh calon bayi pelanggan BMHS Group yang sedang dalam masa kehamilan dengan jangka waktu kehamilan kurang lebih 11 minggu dengan teknologi genomics-nya.
Kegiatan usaha penunjang yang dilakukan perusahaan juga mencakup kegiatan pelayanan penunjang kesehatan yang dikelola baik oleh pemerintah maupun swasta, seperti gudang farmasi, bank mata, bank darah, bank sperma, bank transplantasi organ dan pelayanan penunjang medik lainnya.
Manajemen merincikan dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha sebanyak 42,6 persen. Adapun, sekitar 57,4 persen dana hasil IPO kemudian akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Diagnos memang berencana untuk membangun cabang di Makassar, Surabaya dan, Medan yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2021.
Perusahaan juga akan mengoptimalkan operasional di cabang-cabang dan outlet dalam pembelian kendaraan pada cabang Menteng, Ciputat, Margonda, Surabaya dan Medan, dan juga untuk pembelian alat-alat laboratorium yang berada pada, cabang Menteng, Ciputat, Margonda, Makassar, Padang, Surabaya, dan Medan.
Di samping itu, perseroan juga akan mengadakan program penjatahan saham untuk karyawan atau employee stock allocation atau (ESA) sebanyak-banyaknya sebesar 0,4 persen atau sebesar 1.000.000 saham dari jumlah seluruh saham yang akan ditawarkan dalam IPO.
Berdasarkan ringkasan laporan laba rugi perseroan, Diagnos mencatatkan kinerja yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun.
Untuk periode 30 Juni 2020 saja, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha 102 persen secara tahunan dari Rp21,95 miliar menjadi Rp44,33 miliar.
Dengan demikian, laba bersih tahun berjalan perusahaan tersebut juga meningkat 107,38 persen secara year-on-year dari Rp3,95 miliar menjadi Rp8,2 miliar.
Berikut jadwal sementara pelaksanaan IPO PT Diagnos Laboratorium Utama:
- Masa Penawaran Awal: 14-21 Desember 2020
- Perkiraan tanggal efektif: 29 Desember 2020
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 4-8 Januari 2020
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 12 Januari 2021
- Perkiraan Pengembalian Uang Pemesanan: 14 Januari 2021
- Perkiraan Tanggal DIstribusi Saham secara Elektronik: 14 Januari 2021
- Perkiraan Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 15 Januari 2021