Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank BRI Syariah Tbk melesat 20 persen selepas pengumuman perubahan nama dan logo perseroan. Perubahan tersebut sejalan dengan rencana merger dengan Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah.
Pada perdagangan hari ini, JUmat (11/12/2020), saham BRIS terpantau naik 300 poin atau 20,13 persen ke level 1.790 pada pukul 13.46 WIB. Saham BRIS dibuka di level 1.500, naik 10 poin dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin. Saham BRIS sempat menyentuh level tertinggi 1.840.
Total perdagangan saham BRIS mencapai 680,83 juta lembar dengan nilai transaksi Rp1,13 triliun. Investor asing mencatat net buy dengan torehan Rp27 miliar.
Saham BRIS sudah meroket 433,33 sejak awal tahun, dipicu rencana merger bank syariah milik badan usaha milik negara (BUMN). Teka teki nama baru bank syariah BUMN hasil merger, akhirnya terjawab. BRI Syariah akan berganti nama menjadi Bank Syariah Indonesia.
Hal ini diketahui dari tambahan informasi dan atau perubahan atas ringkasan rancangan penggabungan antara PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah, yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia hari ini (11/12/2020). Sebelumnya, nama Bank Amanah santer disebut akan menjadi nama baru bank hasil penggabungan.
Dalam perubahan ringkasan rancangan penggabungan tersebut, Direksi Bank Peserta Penggabungan menyampaikan nama bank yang menerima penggabungan adalah PT Bank BRIsyariah Tbk. Pada tanggal efektif penggabungan, Bank yang menerima penggabungan berencana untuk melakukan perubahan nama dan logo.
Kantor pusat dari Bank Hasil Penggabungan akan berkedudukan di Jl. Abdul Muis No.2-4 Jakarta Pusat 10160.
Setelah penggabungan, Bank Hasil Penggabungan selaku bank yang melanjutkan usahanya akan tetap melanjutkan kegiatan usaha melalui kantor pusat, cabang, baik yang semula dijalankan oleh BRIS ataupun oleh BSM atau BNIS.