Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok: Investor Asing Tarik Rp3,27 T, Kapitalisasi Pasar Amblas Rp193 T

IHSG parkir di zona merah dengan koreksi 2,96 persen ke level 5.612,415 pada akhir sesi perdagangan.
Karyawati beraktivitas di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan tak kuasa menahan tekanan di tengah derasnya aksi jual investor asing senilai Rp3,27 triliun pada perdagangan Senin (30/11/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sejak awal perdagangan. Sempat menguat dan masuk ke teritori 5.798,292, tetapi pergerakan terus menurun memasuki pukul 10.00 WIB.

Laju IHSG kian tertekan pada sesi kedua. Hanya dalam waktu 30 menit indeks terjun dari level 5.700-an hingga ke level 5.500-an. Indeks pun bertahan di zona merah sampai dengan akhir sesi perdagangan.

IHSG parkir di zona merah dengan koreksi 2,96 persen ke level 5.612,415 pada akhir sesi perdagangan. Sebanyak 112 saham menguat, 405 terkoreksi, dan 115 stagnan.

Saham-saham BUMN kompak terkoreksi dengan pelemahan dipimpin oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang turun 6,91 persen ke level Rp1.145 per saham dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang terkoreksi 6,71 persen ke level Rp1.390.

Adapun, investor asing tercatat mengobral saham-saham emiten dalam negeri. Net sell atau jual bersih hingga jelang sesi penutupan mencapai Rp3,27 triliun.

Total transaksi mencapai Rp32,83 triliun. Kapitalisasi pasar menjadi Rp6.528 triliun, turun Rp193 triliun dari sebelumnya Rp6.721 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa saat ini terjadi panic selling di pasar modal dalam negeri seiring dengan perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

“Kekhawatiran terkait dengan kenaikan kasus Covid-19 khususnya yang terjadi di tanah air menyebabkan aksi panic selling terjadi,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (30/11/2020).

Nafan pun menjelaskan bahwa pasar juga khawatir penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali terjadi di tanah air.

Sementara itu, Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan bahwa pasar telah naik sejak awal November tanpa kemunduran yang signifikan, sehingga koreksi yang terjadi pada IHSG kali ini merupakan koreksi yang sehat.

“Saya sudah melihat ini akan terjadi karena IHSG telah mencapai target saluran paralel di 5.650 tetapi entah bagaimana masih berhasil berjalan beberapa langkah di atas hingga 5.800,” ujar Liza kepada Bisnis, Senin (30/11/2020.

Liza menjelaskan bahwa penutupan di bawah level 5.650 akan membawa IHSG ke support di 5.500. Oleh karena itu, Liza merekomendasikan investor untuk hold sementara sebelum mulai mengumpulkan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper