Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Jalan Tol Dongkrak Emiten Infrastruktur

Rencana pemerintah untuk segera melelang sembilan ruas jalan tol baru telah memantik pergerakan saham-saham emiten yang menjadi inisiator proyek.
Proyek jalan tol layang AP Pettarani ini dioperasikan oleh PT Bosowa Marga Nusantara, dengan kontraktor pelaksana konstruksi adalah PT Wijaya Karya Beton. /Nusantara Infrastruktur
Proyek jalan tol layang AP Pettarani ini dioperasikan oleh PT Bosowa Marga Nusantara, dengan kontraktor pelaksana konstruksi adalah PT Wijaya Karya Beton. /Nusantara Infrastruktur

Bisnis.com,JAKARTA — Pembukaan lelang sembilan ruas jalan tol baru menjadi pemantik laju saham dengan lini bisnis infrastruktur dalam sepekan terakhir. Emiten pemenang tender akan mengamankan lebih awal proyek berkelanjutan untuk modal kinerja tahun depan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan sembilan ruas jalan tol sepanjang 380 kilometer (km) siap dilelang pada 2020 dengan total nilai investasi sekitar Rp142,51 triliun. Dalam 5 tahun ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 2.500 km.

Kabar lelang sembilan ruas jalan tol memantik pergerakan saham-saham emiten yang menjadi inisiator proyek. PT Acset Indonusa Tbk. (ACST), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) misalnya kompak naik 9,26 persen, 18,13 persen, dan 12,82 persen dalam sepekan.

PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) yang menjadi pemrakarsa tol Semanan—Balaraja juga ikut terpantik dengan 22,51 persen dalam sepekan. Selanjutnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) tercatat naik 2,73 persen sepanjang periode yang sama.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo mengatakan rata-rata emiten dengan lini bisnis infrastruktur terdongkrak pada pekan ini. Pembukaan lelang tender sembilan ruas jalan tol dengan nilai investasi ratusan triliun menurutnya jadi pemantik pergerakan.

Frankie menilai terdapat risiko dan peluang dari tender proyek jalan tol yang tengah dibidik emiten. Salah satu risiko yang dihadapi yakni skema pembayaran turnkey dengan pembayaran dilakukan setelah proyek selesai.

“Sehingga emiten-emiten yang menang tender nantinya juga harus mulai mencari pendanaan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/11/2020)

Dia memprediksi emiten badan usaha milik negara (BUMN) seperti WSKT, JSMR, dan ADHI secara umum akan menggunakan sumber pendanaan perbankan. Selain itu, pendanaan menurutnya bisa berasal dari rekomendasi pemerintah.

“Peluangnya emiten-emiten ini tentu sudah dapat mengantongi proyek berkelanjutan untuk tahun depan,” jelasnya.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai lelang jalan tol akan berdampak positif bagi emiten. Namun, perlu dicermati lebih lanjut setelah pemenang diumumkan.

“Harus lihat lagi ketika tender selesai emiten mana yang akan paling banyak dapat bagian,” paparnya.

Nilai kontrak, lanjut dia, akan sangat mempengaruhi. Pihaknya masih menjadikan emiten BUMN untuk top picks di sektor jalan tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper