Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan kawasan Segitiga Rebana yang digagas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut memberikan sentimen positif terhadap kinerja saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. Saham yang didirikan legenda otomotif William Soeryadjaya itu naik 100 persen dalam enam bulan terakhir.
Berdasarkan data Bloomberg, saham Surya Semesta Internusa dengan kode SSIA naik 20 poin atau 3,54 persen ke level 585 pada perdagangan kemarin, Kamis (19/11/2020). Dalam enam bulan terakhir, saham SSIA sudah naik 107,45 persen. Kendati demikian, sejak awal tahun, saham SSIA masih terkoreksi 10,69 persen.
Kenaikan saham SSIA tidak terlepas dari proyek anyar di Subang. SSIA lewat anak usahanya PT Suryacipta Swadaya sudah melakukan groundbreaking Subang Smartpolitan, salah satu kawasan yang menjadi bagian dari Metropolitan Rebana.
Pengembangan fase pertama Subang Smartpolitan mencapai 400 hektare. Adapun total lahan pengembangan seluas 2.700 hektare. Kawasan ini berada di lintasan jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Memiliki akses yang dekat dengan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Rebana membutuhkan penanda akan kehadiran kota-kota baru di 7 kabupaten/kota yang masuk dalam wilayah metropolitan tersebut. Dia menegaskan Subang Smartpolitan menjadi bukti nyata rencana pembangunan ini.
“Hari ini peristiwa bersejarah bahwa masa depan sedang kita siapkan, hadirnya sebuah kota baru Subang Smartpolitan menjadi benchmark,” katanya dalam acara groundbreaking Subang Smartpolitan yang digelar secara hybrid, Rabu (18/11/2020).
Baca Juga
Ridwan Kamil memberikan apresiasi pada Suryacipta yang merespons rencana pembangunan Metropolitan Rebana lewat Subang Smartpolitan. Diharapkan kota baru ini bisa menghadirkan tiga nilai yang diminta pihaknya, life, work and play.
Di lain pihak, Presiden Direktur Surya Semesta Internusa Johannes Suriadjaja mengungkapkan saat ini pihaknya memang lebih banyak mengincar sektor otomotif untuk diajak masuk ke Subang Smartpolitan.
“Tapi kami harapkan di situ ada teknologi baru, apakah itu EV (electric vehicle) ataupun derivatifnya dari situ [otomotif],” katanya.
Johannes optimistis sejumlah sektor yang dibidik itu bakal mampu didapatkan perseroan karena saat ini SSIA tengah mengambil momentum relokasi pabrik dari negara-negara Asia Timur.
Secara khusus, SSIA mengaku telah mengadakan komunikasi dengan Tesla Inc. di Amerika Serikat untuk mengundang datang ke Indonesia.
Terkait dengan isu pembangunan pabrik baterai oleh produsen mobil listrik asal AS tersebut, Johannes melihat ada kesempatan bagi perseroan untuk menawarkan lahan industri yang potensial di Subang.
Untuk diketahui, SSIA cukup lekat dengan dunia otomotif karena pendiri perusahaan ini adalah William Soeryadjaya, figur pendiri PT Astra International Tbk. William mendirikan PT Multi Investments Limited pada 1971, perusahaan yang kelak menjadi Surya Semesta Internusa.
Presiden Direktur Surya Internusa, Johannes Suriadjaja merupakan kemenakan William. Johannes merupakan putra dari Benjamin Suriadjaja, adik dari William yang pernah menduduki jabatan direksi dan komisaris di Grup Astra.