Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Waskita Karya (Persero) naik 35 poin atau 3,41 persen ke level 1.060 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/11/2020). Saham Waskita Karya melejit setelah mengumumkan divestasi 30 persen saham operator jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu).
Berdasarkan data Bloomberg, saham Waskita Karya dibuka di level 1.025 atau sama dengan posisi penutupan kemarin. Sepanjang perdagangan saham Waskita Karya bergerak di rentang 1.015 hingga 1.070.
Total perdagangan saham berkode WSKT mencapai 126 juta lembar dengan nilai transaksi Rp132 miliar. Investor asing mencetak nilai beli bersih atau net buy sebesar Rp10,83 miliar.
Berdasarkan volume, data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, investor asing memborong saham Waskita Karya sebanyak 20,99 juta lembar dan di sisi lain menjual hanay 4,38 juta. Walhasil, volume beli bersih mencapai 16,61 juta lembar.
Kinerja saham Waskita Karya hari ini membuat performa secara kumulatif meningkat cukup pesat. Dalam sebulan terakhir, saham WKST naik 45,21 persen. Sementara itu dalam enam bulan terakhi, saham WKST melonjak 75,21 persen. Adapun dalam periode tahun berjalan, saham WKT masih terdepresiasi 28,62 persen.
Hari ini, Waskita Karya mengumumkan anak usaha perseroan, PT Waskita Toll Road (WTR) meraup dana sebesar Rp550 miliar dari divestasi saham operator jalan tol Becakayu.
Baca Juga
Director of Business Development & Quality, Safety, Health & Environment Waskita Karya Fery Hendriyanto menyampaikan WTR telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) pada Agustus 2020. WTR melepas 30 persen sahamnya di PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), operator jalan tol Becakayu .
“Sebelumnya, kepemilikan saham WTR pada KKDM sebesar 99,7 persen. WTR lalu mengalihkan 30 persen sahamnya kepada Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh,” kata Fery melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (19/11/2020).
RDPT yang diterbitkan tersebut berbasis saham yang diracik oleh perusahaan manajer investasi PT Danareksa Investment Management. Bertindak sebagai bank kustodian adalah PT Bank Central Asia Tbk.
Fery menyebut proses divestasi melalui penerbitan RDPT tersebut telah dimulai sejak Mei 2020. Setelah PPJB ditandatangani, dilakukan pula penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) pada 18 November 2020 setelah seluruh dokumen dan legalitas terpenuhi.