Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Lagi Farmasi, Ini Saham BUMN yang Sedang Hot

Saham BUMN di sektor pertambangan dan konstruksi kini tengah naik daun, menggeser saham di sektor farmasi yang juga sempat di atas angin dalam beberapa waktu terakhir. Peningkatan harga saham BUMN disebut sebagai peningkatan kepercayaan terhadap perusahaan pelat merah.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham badan usaha milik negara (BUMN) di sektor pertambangan dan konstruksi tengah naik daun dalam sebulan terakhir, menggeser popularitas sektor farmasi.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saham emiten pertambangan dan konstruksi mencetak kenaikan harga berkisar 17,54 persen hingga 60,66 persen dalam sebulan terakhir. Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. terbang paling tinggi dalam sebulan terakhir.

Pada perdagangan kemarin, saham berkode GIAA melesat 18,79 persen pascapengumuman rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan memuluskan rencana penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) senilai Rp8,5 triliun.  

Penerbitan OWK merupakan skema pencairan dana pemulihan ekonomi nasional untuk BUMN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pekan lalu menyebut dana PEN untuk BUMN akan cair pada pekan ketiga November 2020.

Setali tiga uang, saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk juga moncer. Kemarin, saham KRAS melonjak hampir 10 persen. Dalam sebulan terakhir saham KRAS sudah naik 18,82 persen. Seperti Garuda, Krakatau Steel juga akan mendapat dana PEN senilai Rp3 triliun.

Di sektor konstruksi, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah menggeliat dan berhasil kembali ke level 1.000. Dalam sebulan terakhir, saham berkode WSKT naik 40,41 persen. Kenaikan yang pesat juga diikuti oleh saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT PP (Persero) Tbk.

Saham BUMN karya diburu investor karena mendapat sentimen positif dari pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja. Turunan dari beleid ini antara lain memberikan kemudahan dalam tahap penyiapan hingga pelaksanaan proyek strategis nasional, proyek konstruksi yang banyak digarap BUMN karya.

Selain itu, saham perusahaan pelat merah di sektor pertambangan turut moncer. Sejak bulan lalu, saham PT Aneka Tambang Tbk. menggeliat seiring dengan rencana pembentukan holding baterai. Holding dibentuk untuk memaksimalkan potensi cadangan nikel Indonesia, cadangan terbesar di dunia.

Seiring dengan rencana tersebut, dua investor kelas dunia siap untuk menanam modal, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (China) dan LG Chem Ltd (Korea Selatan). Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan  produsen baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan, LG Chem Ltd, akan melakukan penandatangan pada pekan ini. 

“Mungkin kalau tidak ada perubahan LG Korea [LG Chem] akan tanda tangan pekan ini,” ujarnya dalam sebuah seminar virtual Selasa (17/11/2020) pagi.

Secara umum, kenaikan saham-saham BUMN disebut sebagai peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pelat merah. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim, kenaikan saham-saham BUMN tidak terlepas dari upaya transformasi di perusahaan pelat perah. 

Dia menyebut, peningkatan harga saham BUMN mencapai hampir 20 persen, melampaui indeks LQ45 yang berisi saham-saham paling likuid di lantai bursa.

“Yang lagi hot di bursa itu saham-saham BUMN. Ada 19,7 persen peningkatan saham BUMN dibandingkan saham lainnya. Bahkan dibandingkan saham LQ45 kenaikannya hanya 10 persen,” katanya pada diskusi di stasiun televisi, Selasa malam (17/11/2020).

Kinerja Saham BUMN Sebulan Terakhir
EmitenHarga Penutupan Rabu (18/11/2020)Perubahan Rabu (18/11/2020)Perubahan Bulanan

PTPP

1.150

0,88

24,32

WSKT

1.025

1,99

40,41

ADHI

920

1,10

54,62

JSMR

4.410

0,23

19,51

PGAS

1.356

7,48

28,17

ANTM

1.240

4,20

17,54

TINS

1.140

7,04

32,56

BBRI

4.040

2,02

23,17

GIAA

392

18,79

60,66

KRAS

442

9,95

18,82

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper