Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. membukukan kenaikan kontrak baru sekitar Rp774 miliar pada Oktober 2020.
Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa menyampaikan nilai kontrak baru yang digenggam emiten dengan ticker saham PTPP itu senilai Rp12,57 triliun per Oktober 2020.
“Nilai kontrak baru PTPP sampai dengan Oktober 2020 sebesar Rp12,57 triliun,” ujar Yuyus kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020).
Adapun, PTPP telah merevisi target kontrak baru pada 2020 menjadi Rp25 triliun karena pandemi berdampak terhadap bisnis utama perseroan.
Dengan realisasi Rp12,57 triliun tersebut, PTPP telah merealisasikan 50,28 persen dari target yang ditetapkan.
Yuyus melanjutkan bahwa tambahan kontrak baru pada bulan ke-sepuluh tahun ini berasal dari sejumlah proyek.
Baca Juga
Proyek pembangunan jalur kereta api Garongkong di Sulawesi Selatan memiliki nilai kontrak Rp135 miliar dan proyek flyober di Jawa Barat senilai Rp240 miliar.
Selanjutnya, PTPP juga mendapatkan kontrak dari pembangunan stadion piala dunia U20 di Bali dengan senilai Rp140 miliar. Sisanya senilai Rp806 miliar didapatkan perseroan dari kontrak anak-anak usaha.
Perolehan kontrak baru PTPP hingga Oktober 2020 lebih tinggi dibandingkan kontrak baru yang dimiliki PT Adhi Karya (Persero) Tbk. senilai Rp7,5 triliun di luar pajak.
Namun, kontrak baru PTPP lebih rendah dibandingkan pencapaian PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang senilai Rp15 triliun pada periode yang sama.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, PTPP mengalami penurunan pendapatan sebesar 37 persen menjadi Rp10,01 triliun dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp15,90 triliun.
Adapun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tergerus 94,92 persen menjadi Rp26,36 miliar dari sebelumnya Rp519,23 miliar.
Dari sisi jumlah aset, PTPP mencatatkan kenaikan sebesar 7,25 persen menjadi Rp54,01 triliun dari posisi pada 1 Januari 2020 senilai Rp50,36 triliun.