Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak tujuh surat utang negara (SUN) atau obligasi pemerintah RI akan dilelang pada Selasa, (17/11/2020).
SUN yang ditawarkan terdiri atas dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dan lima obligasi negara. Dari tujuh seri surat utang baru ini, Kementerian Keuangan di bawah Sri Mulyani ingin menarik dana investor minimal Rp20 triliun dan target maksimal Rp40 triliun.
Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menyebutkan modal asing diyakini akan kembali memburu surat utang Indonesia. Meski begitu, aliran uang panas ini akan sangat terbatas.
“Hingga pekan depan, diperkirakan masuknya investor asing akan cenderung terbatas akibat memudarnya sentimen dari kemenangan Biden. Kendati demikian, permintaan akan lelang negara masih akan stabil dengan perkiraan incoming bids di kisaran Rp60 triliun—Rp70 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (13/11/2020).
Pada pekan lalu, pihaknya mencatat kepemilikan asing dalam surat utang pemerintah meningkat hingga Rp11,5 triliun. Atau kepemilikan asing dalam surat berharga negara (SBN) meningkat dari 26,07 persen menjadi 26,31 persen.
Ia meyakini masih akan masuknya asing meski terbatas karena masih tingginya bunga yang ditawarkan pemerintah dibandingkan yield dengan negara tetangga. Selain itu, rupiah masih dalam kecenderungan menguat.
Berdasarkan data laman resmi www.worldgovernmentbonds.com, yield SUN Indonesia tenor 10 tahun berada di level 6,390 persen pada, Minggu (15/11/2020). Posisi itu turun dari 6,897 persen 1 bulan sebelumnya.
Dalam pasar obligasi, penurunan suku bunga menandakan terjadi peningkatan permintaan. Bunga utang pemerintah berbanding dengan risiko perekonomian jangka panjang. Sehingga, semakin dianggap berisiko suatu negara semakin mahal bunga utang yang harus dibayar pemerintahnya.