Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksikan Pendapatan Tumbuh 20 Persen pada 2021, Ini Rencana Besar Itama Ranoraya (IRRA)

Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan pengadaan tender alat kesehatan ke pemerintah selalu dilakukan perseroan sesuai aturan pengadaan barang dan jasa dari pemerintah.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) optimis pendapatan perseroan akan meningkat jauh lebih pesat sejalan dengan kebutuhan jarum suntik sekali pakai untuk proses vaksinasi Covid-19 massal pada tahun 2021.

Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengatakan pengadaan tender alat kesehatan ke pemerintah selalu dilakukan perseroan sesuai aturan pengadaan barang dan jasa dari pemerintah.

“Dengan [produk] jarum suntik sekali pakai bersertifikasi WHO (World Health Organisation) dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di atas 60 persen, IRRA yakin pasti dapat pengadaan dari pemerintah untuk proses vaksinasi Covid-19,” ungkap Pratoto kepada Bisnis, Rabu (11/11/2020).

Di samping itu, pengoperasian pabrik kedua PT Oneject Indonesia, sister company IRRA yang direncanakan akan segera diakuisisi oleh perseroan, akan mulai dilakukan pada awal tahun 2021.

Melihat dari kapasitas produksi Oneject yang cukup besar dengan tambahan fasilitas produksi tersebut, perseroan yakin bisa memenuhi permintaan jarum suntik sekali pakai oleh pemerintah pada tahun 2021 mendatang.

“Iya pasti [pendapatan 2021 meningkat signifikan dibandingkan 2020]. Kalau kami masih optimis [pertumbuhan pendapatan pada 2021] 15 persen sampai dengan 20 persen,” terangnya

Sementara, pada akhir tahun ini, IRRA menargetkan perolehan laba inti (core net profit) mampu tumbuh diatas 20 persen atau mencapai Rp40 miliar (core EPS Rp27/saham) pada akhir 2020.

Meningkatnya belanja alat kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 dinilai masih menjadi penopang tingginya pertumbuhan kinerja IRRA ke depan.

Pratoto menilai perseroan akan tetap berusaha mencapai target dengan lebih intens menjajaki penggarapan pada pengadaan alat kesehatan untuk institusi pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan dan Palang Merah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper