Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibuka Menguat, Bursa Eropa Susul Tren Positif Pasar Global

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (9/11/2020), indeks Stoxx Europe 600 terpantau naik 1,5 persen. Indeks berjangka S&P 500 juga terpantau menghijau 1,2 persen hingga pukul 08.07 waktu London, Inggris
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa dibuka menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (9/11/2020), indeks Stoxx Europe 600 terpantau naik 1,5 persen. Indeks berjangka S&P 500 juga terpantau menghijau 1,2 persen hingga pukul 08.07 waktu London, Inggris

Sementara itu di Inggris, indeks FTSE All share dibuka menguat 1,16 persen. Indeks CAC 40 Perancis juga dibuka di zona hijau setelah naik 1,56 persen.

Saat ini pasar global tengah bergerak menuju level penutupan harian tertingginya sejak April lalu. Kala itu, pada pekan pertama bulan tersebut, bursa global melesat 7 persen.

Dalam pidato kemenangannya, Biden berjanji akan mengambil langkah cepat untuk melawan pandemi virus corona. Ia juga menyuarakan pentingnya proses perpindahan kekuasaan yang teratur.

Di sisi lain, Presiden AS saat ini, Donald Trump, masih enggan mengakui kekalahannya dalam pilpres tahun ini. Hingga pekan kemarin, sejumlah sekutu Trump telah menunjukkan sinyal kekalahan.

Joyce Chang, chair of global research at JPMorgan Securities mengatakan, suara mayoritas Partai Republik pada lantai Senat AS memastikan kebijakan Trump yang pro bisnis dapat tetap berjalan.

"Untuk pasar saham, ini merupakan kondisi yang paling ideal," ujarnya.

Perhatian investor akan kembali tertuju pada prospek pemulihan ekonomi global. Hal tersebut dibayangi oleh lonjakan kasus positif virus corona yang telah mencapai 50 juta kasus.

AS melaporkan lebih dari 100 ribu kasus untuk keempat kali secara beruntun. Total infeksi virus corona di Negeri Paman Sam telah mencapai 10 juta dan belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper