Bisnis.com, JAKARTA - Melesunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang Pilpres AS pada 3 November 2020 turut menekan saham-saham dalam Indeks Bisnis-27.
Hingga akhir sesi I, IHSG turun 0,3 persen atau 15,3 poin menjadi 5.112,92, setelah bergerak di rentang 5.073,5 - 5.130,68. Sejumlah 126 saham menguat, 250 saham melemah, dan 182 saham stagnan.
Sementara itu, Indeks Bisnis-27 menurun 0,38 persen atau 1,7 poin menuju 446,83. Sejumlah 7 saham menguat, 6 saham stagnan, dan 32 saham melemah.
Saham perbankan menopang Indeks Bisnis-27, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) +3,03 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) +0,3 persen, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) +0,09 persen.
Saham anggota Indeks Bisnis-27 lainnya yang menguat ialah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) +1,3 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) +1,09 persen, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) +0,51 persen, dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) +0,48 persen.
Sementara itu, saham-saham penekan utama Indeks Bisnis-27 ialah PT United Tractors Tbk. (UNTR) -4,26 persen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) -4,18 persen, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) -2,62 persen, dan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) -2,61 persen.
Baca Juga
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan aksi profit taking akan menerjang pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi Senin (2/11/2020). Kondisi itu menurutnya akibat bursa global yang bertumbangan selama pasar modal Indonesia libur panjang pekan lalu.
Dia mencontohkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang turun tajam 4,28 persen akibat ketidakpastian mengenai paket stimulus, meningkatnya jumlah korban Covid-19, dan ketidakpastian mengenai siapa pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat.
“Kejatuhan cukup tajam juga dialami oleh EIDO sebesar 2,97 persen serta jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak 7,29 persen, emas 1,34 persen, nikel 2,56 persen, dan timah 1,75 persen,” paparnya dalam riset harian Senin (2/11/2020).