Bisnis.com, JAKARTA — Kabar baik menghampiri pasar modal Indonesia, bertepatan dengan momentum perayaan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2020. Ternyata, jumlah investor pasar modal didominasi kaum muda, bahkan di bawah usia 30 tahun!
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 16 Oktober 2020, jumlah investor Pasar Modal meningkat sebesar 34,78 persen dari 2.484.354 pada akhir 2019 menjadi 3.348.396 investor.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, pertumbuhan investor selama sekitar 10 bulan terakhir ditopang oleh pertumbuhan investor Reksa Dana sebesar 49,4 persen dan investor Surat Berharga Negara (SBN) 37,10 persen.
Pertumbuhan juga dicatatkan oleh investor saham selama sekitar 10 bulan terakhir yang meningkat 27,87 persen.
Dari data yang tercatat di KSEI, demografi investor semakin bergerak ke usia yang lebih muda. Data yang sama menunjukan bahwa investor usia di bawah 30 tahun berjumlah 47,84 persen dan usia 31 – 40 tahun berjumlah 24,31 persen.
Dia menyebut kepemilikan investor muda tersebut juga cenderung meningkat dibandingkan akhir Desember 2019. Menurutnya, hal ini memperlihatkan antusiasme investor dalam berinvestasi yang tidak surut di kala pandemi.
Baca Juga
“Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa sekitar 70 persen investor pasar modal Indonesia berada pada usia muda,” kata Uriep, Selasa (27/10/2020).
Adapun, karakteristik demografi investor berdasarkan jenis kelamin masih didominasi oleh pria sebesar 61 persen, sedangkan investor wanita berjumlah 39 persen.
Kemudian dari sisi pekerjaan, 53,19 persen investor dengan pekerjaan sebagai pegawai, disusul dengan pelajar sebesar 19,17 persen. Adapun terdapat kenaikan nilai aset yang dipegang oleh investor ibu rumah tangga dan pelajar.
Meskipun demikian secara keseluruhan nilai aset yang tercatat di salah satu sistem utama KSEI yaitu sistem C-BEST hingga 16 Oktober 2020 mengalami penurunan 14,82 persen dari Rp4.465,41 triliun menjadi Rp3.803,45 triliun. Hal ini sejalan dengan penurunan IHSG yang terkoreksi 18,3 persen.
Aset yang tercatat di sistem utama KSEI lainnya yaitu S-INVEST hingga 16 Oktober 2020 mengalami penurunan 6,15 persen dari Rp789,80 triliun menjadi Rp756,47 triliun. Sedangkan jumlah reksa dana tercatat mengalami penurunan dari 2.506 reksa dana menjadi 2.418 reksa dana.