Bisnis.com, JAKARTA – Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) melansir perbaikan kinerja secara kuartal pada akhir kuartal III/2020.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten berkode saham TPIA tersebut memang masih membukukan penurunan pendapatan 8,62 persen secara tahunan menjadi US$1,27 miliar.
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan pada kuartal III/2020 pada khususnya, perseroan mencapai EBITDA dan laba bersih masing-masing sebesar US$61 juta dan US$21 juta, dibandingkan EBITDA sebesar US$18 juta dan rugi bersih senilai US$22 juta pada kuartal sebelumnya.
“Produksi dari pabrik kami ini menghasilkan bahan baku yang sangat dibutuhkan di saat pandemi itu sendiri yaitu bahan baku masker, APD (alat pelindung diri), dan alat test SWAB, yang dari plastik juga,” ungkapnya dalam conference call, Senin (26/10/2020).
Dia menyebut, perbaikan pada paruh kedua tahun 2020 ini terjadi dengan latar belakang pemulihan permintaan dari China dan Asia Timur Laut. Permintaan terhadap kemasan plastik sebagai produk berbiaya rendah dan higienis juga meningkat.
Pada aspek keuangan, TPIA secara proaktif melakukan percepatan pelunasan secured term loan terakhir sebesar US$125 juta pada Juli 2020.
Baca Juga
TPIA juga membeli kembali (buyback) obligasi denominasi dolar sebesar US$20 juta di pasar terbuka. Di samping itu, anak usaha PT Barito Pacific Tbk. itu juga menerbitkan obligasi rupiah dalam negeri setara US$68 juta sebagai upaya mengelola struktur modal dan mengurangi biaya pendanaan secara keseluruhan.
“Kami senang dengan keberhasilan start-up pabrik MTBE kami, dengan kapasitas 128 kilo ton per tahun dan pabrik Butene-1, dengan kapasitas 43 kilo ton per tahun pada bulan September,” sambungnya.
Dengan nilai investasi proyek senilai US$130,5 juta, lanjut Suryandi, hal ini menandai keberhasilan penyelesaian master plan Integrasi Chandra Asri 2015-2020 dan meningkatkan total kapasitas produksi Chandra Asri menjadi lebih dari 4,2 juta ton per tahun.
“Enclosed ground flare baru kami dengan nilai investasi US$14 juta juga diselesaikan tepat waktu untuk mendukung komitmen kuat kami terhadap faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG),” tutupnya.