Bisnis.com, JAKARTA— Sederet faktor dari dalam dan luar negeri akan menjadi perhatian investor dalam perdagangan pasar saham yang hanya akan berlangsung pendek pekan terakhir Oktober 2020.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona hijau dengan naik 0,40 persen ke level 5.112,188 pada penutupan perdagangan Jumat (23/10/2020). Investor asing masih menekan indeks dengan aksi jual atau net sell Rp63,79 miliar di pasar reguler.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyorot ada beberapa sentimen yang akan menjadi perhatian investor dan mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan terakhir Oktober 2020. Salah satunya yang paling banyak mendapat perhatian pelaku pasar yakni stimulus Amerika Serikat (AS) untuk membantu ekonomi keluar dari resesi dampak Covid-19.
Hans mengatakan maju mundur perundingan stimulus terbukti mempengaruhi pasar saham. Menurutnya, peluang cukup kecil mengharapkan stimulus terjadi sebelum pemilihan umum Presiden AS pada 3 November 2020.
Di sisi lain, dia menilai ada kenaikan dukungan tipis bagi Presiden AS Donald Trump setelah debat terakhir. Kendati demikian, pelaku pasar saat ini lebih berharap kemenangan Joe Biden.
“Pekan depan, perdagangan pasar saham akan berlangsung pendek. Pasar keuangan akan sangat dipengaruhi perkembangan stimulus fiskal dan perkembangan pemilu AS,” ujarnya dalam riset, Minggu (24/10/2020).
Baca Juga : Mantap! IHSG Cetak Kenaikan 2 Pekan Beruntun |
---|
Hans menyebut juga ada ada kekhawatiran ancaman gelombang kedua Covid-19. Kenaikan kasus menyebabkan lebih banyak kebijakan pembatasan dilakukan di beberapa negara Eropa.
Di sisi lain, pasar juga mencermati laporan laba perusahaan kuartal III/2020. Pihaknya mengutip data Refinitiv yang menyebut ada 135 emiten di S&P500 yang telah merilih laporan keuangan dan 84 persen berhasil melampaui ekspektasi sehingga menjadi sentimen positif.
“IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 5.063 sampai 5.001 dan resistance di level 5.135 sampai 5.182,” ujarnya.